Gempa Turki
Update Nasib Mahasiswa Aceh di Pusat Gempa Turki, Begini Keterangan IKAMAT
Update nasib dua mahasiswa asal Aceh di Kahramanmaraş yang jadi pusat gempa Turki, begini keterangan İkatan Masyarakat Aceh Turki (IKAMAT).
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi

"Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit," tulisnya.
Setidaknya ada 6 gempa susulan, dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki gedung yang rusak.
“Prioritas kami, mengeluarkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan memindahkan mereka ke rumah sakit,” katanya.
Sedikitnya 130 bangunan runtuh di Provinsi Malatya, Turkiye, berdekatan dengan pusat gempa, kata Gubernur Hulusi Sahin.
Tim penyelamat menyerukan keheningan saat mereka mencari korban selamat di gedung 11 lantai yang roboh.
Baca juga: TERBARU - Korban Meninggal Akibat Gempa Turki Meningkat Jadi 4.940 Jiwa, Tim Penyelamat ‘Habis’
Di Suriah barat laut, Pertahanan Sipil Suriah menggambarkan situasi di wilayah yang dikuasai pemberontak sebagai bencana.
Ditambahkan, seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
Pertahanan sipil mendesak orang untuk mengevakuasi bangunan untuk berkumpul di area terbuka.
Ruang gawat darurat penuh dengan korban luka, kata Amjad Rass, presiden Masyarakat Medis Amerika Suriah.
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu berpusat sekitar 33 kilometer dari Gaziantep, kota besar dan ibu kota provinsi dengan kedalaman 18 kilometer bawah bumi.
Gempa susulan berkekuatan 6,7 SR yang kuat bergemuruh sekitar 10 menit kemudian.
Media pemerintah Suriah melaporkan beberapa bangunan runtuh di kota utara Aleppo dan pusat kota Hama.
Di Damaskus, gedung-gedung berguncang dan banyak orang turun ke jalan karena ketakutan.
Gempa mengguncang penduduk di Lebanon dari tempat tidur, mengguncang bangunan selama sekitar 40 detik.
Baca juga: Derita Warga Turki Akibat Gempa dan Musim Dingin, Ibu: Dua Putra Saya Masih di Reruntuhan
Banyak penduduk Beirut meninggalkan rumah mereka dan turun ke jalan atau mengendarai mobil mereka menjauh dari gedung.
Gempa tersebut terjadi saat Timur Tengah sedang mengalami badai salju yang diperkirakan akan berlanjut hingga Kamis (9/2/2023).
Turkiye berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang gempa bumi.
Sekitar 18.000 tewas dalam gempa kuat yang melanda Turkiye barat laut pada tahun 1999.
Hingga tulisan ini ditayangkan, Serambinews.com masih terus memperbarui informasi terkait gempa Turki yang telah menewaskan ribuan orang di sana.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.