Gempa Turkiye

MPU Ajak Masyarakat Aceh Shalat Gaib untuk Korban Meninggal Gempa Turki, Berikut Cara Shalat Gaib

Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh mengajak masyarakat Aceh untuk melaksanakan shalat gaib untuk umat muslim korban gempa di kedua negara itu

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk Faisal Ali 

Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh mengajak masyarakat Aceh untuk melaksanakan shalat gaib untuk umat muslim korban gempa di kedua negara itu.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Korban meninggal dunia akibat gempa di Turki-Suriah sudah menyentuh angka 15 ribu jiwa pada Kamis (9/2/2023) waktu setempat.

Rinciannya korban meninggal akibat gempa itu di Turki hingga kini 12.391 orang dan di Suriah telah mencapai 2.992 orang. 

Majelis Permusyawaratan Ulama atau MPU Aceh mengajak masyarakat Aceh untuk melaksanakan shalat gaib untuk umat muslim korban gempa di kedua negara itu.

"Ulama Aceh meminta masyarakat Aceh untuk melaksanakan shalat gaib kepada umat Muslim yang menjadi musibah gempa," kata Ketua MPU Aceh Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com, Kamis (9/2/2023).

Di samping itu, MPU Aceh juga akan menggerakkan masyarakat sipil untuk menggalang bantuan sebagai bentuk rasa peduli kepada masyarakat Turki.

Baca juga: 3 Hari Sebelum Gempa Turki, Peneliti Belanda Prediksi Akan Ada Gempa Dahsyat, Cuitannya Viral

"Kelompok sipil Aceh akan kami gerakkan untuk berpartisipasi dalam kepedulian bagi musibah gempa di Turki," imbuh ulama yang akrab disapa Abu Sibreh ini.

Seperti diketahui, pada saat terjadi musibah gempa dan tsunami Aceh pada 2004 silam, Turki salah satu negara donatur untuk Tanoh Rencong. 

Banyak bantuan diberikan Turki untuk Aceh, salah satunya bantuan perumahan bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa dan tsunami Aceh

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki bagian selatan pada Senin (6/1/2023) pagi. 

Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa terletak 23 kilometer timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep pada kedalaman 24,1 kilometer. 

Nurdagi terletak di sepanjang perbatasan Turki-Suriah. Oleh karena itu, gempa juga dirasakan di beberapa negara di wilayah tersebut, termasuk Suriah dan Lebanon.

Baca juga: Korban Meninggal Gempa Turki Lampaui 15.000 Jiwa, 2 Wanita Ditemukan Selamat usai 62 Jam Tertimbun

Cara Shalat Gaib, Lengkap dengan Bacaan Setelah Takbir hingga Doa untuk Jenazah

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, sholat gaib atau ada juga yang menyebut shalat ghaib dilakukan untuk jenazah.

Bisa juga jenazah yang dimaksud jauh sehingga sholat ghaib dilakukan di suatu daerah.

Sholat ghaib bisa ditujukan untuk jenazah Muslim secara umum, jenazah tertentu, atau jenazah massal di suatu tempat.

Tata cara Salat ghaib dilakukan sama seperti tata cara shalat jenazah pada lazimnya, yaitu empat kali takbir.

Sholat ghaib pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika Raja Najasyi wafat.

Rasulullah SAW bersama para sahabatnya di Madinah melakukan shalat jenazah.

Baca juga: VIDEO Suasana Pelaksanaan Shalat Gaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz di Masjid Salman ITB

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ خَرَجَ إِلَى الْمُصَلَّى فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا

Artinya, “Rasulullah SAW mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari kematiannya. Kemudian Rasul keluar menuju tempat shalat lalu membariskan shaf kemudian bertakbir empat kali,” (HR Bukhari).

Berikut ini adalah bacaan niat Sholat Gaib untuk jenazah umat Islam secara umum baik wafat di daerah lain atau wafat di masa jauh silam.

أُصَلِّيْ عَلَى المَيِّتِ الغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli ‘alāl mayyitil ghā’ibi arba‘a takbīrātin fardha kifāyatin lillāhi ta‘ālā.

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang jenazah ghaib empat takbir fardhu kifayah karena Allah SWT,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 21).

Shalat ghaib merupakan ibadah yang memiliki keutamaan tertentu.

Sebagian orang bahkan menjadikan shalat ghaib ini sebagai ibadah rutin di waktu senggangnya.

Baca juga: Napi Rutan Banda Aceh Shalat Gaib dan Kirim Doa untuk Korban Kebakaran di Lapas Tangerang

Tata Cara Sholat Ghoib

Seperti disampaikan sebelumnya, tata cara Shalat gaib sama dengan tata cara salat jenazah.

Empat kali takbir dan diakhiri salam (berdiri) hanya saja terdapat perbedaan Lafal pada Niat Shalat Ghaib ini.

Dilansir bersamadakwah, berikut tata cara Sholat Ghaib:

1. Niat

2. Takbiratul Ihram

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Takbir kembali dan membaca sholawat Nabi Muhammad Saw

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

(Allohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid)

Baca juga: Shalat Gaib dan Doa untuk Rakyat Palestina

5. Takbir ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah.

Di antaranya sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih-nya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’ mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia. Luaskanlah kuburnya dan mandikanlah ia dengan air, salju dan embun. Sucikan ia dari seluruh kesalahan seperti dibersihkannya kain putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Lalu masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari cobaan kubur dan azab neraka.

Untuk jenazah perempuan, doa tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar)

Boleh juga membaca doa yang lebih singkat:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

(Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu)

Artinya: Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Bebaskanlah dan maafkanlah dia.

Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

(Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa)

6. Setelah takbir keempat membaca doa sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Dawud:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

(Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu)

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.

Jika jenazahnya perempuan, maka doanya menjadi:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

(Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa)

Setelah itu mengucapkan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

(Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarookaatuh)

Artinya: Semoga keselamatan rahmat Allah dan berkahNya limpahkan kepada kalian. (Tribun Solo)

 
 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved