Berita Abdya

Sejumlah Gampong di Abdya Dapat Sertifikat Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan, Ini Kata Pj Bupati

"Semoga melalui kegiatan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita semua terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat serta penting

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Humas Pemkab Abdya
Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah, SPd, MM, menyerahkan Sertifikat Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS/ODF) dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Abdya. Acara tersebut berlangsung di Kantor Camat Blangpidie, Kamis (9/2/2023) 

"Semoga melalui kegiatan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita semua terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat serta pentingnya menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggal masing-masing," kata Darmansah.

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Penjabat atau Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah, SPd, MM, menyerahkan Sertifikat Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS/ODF) dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Abdya.

Acara tersebut berlangsung di Kantor Camat Blangpidie, Kamis (09/02/2023).

"Semoga melalui kegiatan ini nantinya dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kita semua terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat serta pentingnya menjaga dan merawat lingkungan tempat tinggal masing-masing," kata Darmansah.

Ia menjelaskan, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. 

Program STBM ini, tambah Darmansah, memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM, yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.

Sedangkan indikator output STBM, kata Darmansah, setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar, sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang tempat (ODF).

Baca juga: Masih Banyak Warga Desa di Bireuen BAB Sembarangan

Kemudian, tambahnya, setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga.

Seterusnya, setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas (seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar.

"Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dan sampahnya dengan benar," ujarnya.

Darmansah menyebutkan lima tujuan yang ingin dicapai dalam STBM ini, yakni Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan yang aman, pengelolaan sampah dengan benar, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman. 

"Oleh karena itu, mari tingkatkan kesadaran masyarakat kita untuk mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang tidak sehat karena sektor kesehatan salah satu sektor yang sangat memengaruhi pembangunan suatu daerah," paparnya.

Darmansah menambahkan penyerahan sertifikat Desa Stop Buang Air Besar Sembarangan di beberapa gampong dalam Kecamatan Blangpidie, Susoh, dan Kuala Batee ini merupakan salah satu apresiasi Pemerintah Abdya kepada pemerintah gampong. 

Ya, apresiasi dalam keseriusan menangani masalah kebersihan sebagai bagian dari upaya dalam penanganan kasus stunting di kabupaten setempat.

Baca juga: Sabang Canangkan Geber Santun untuk Tuntaskan BAB Sembarangan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved