Gempa Turkey

Harapan Hidup Korban Gempa Turki-Suriah Berakhir, Berapa Lama Orang Bisa Bertahan di Reruntuhan?

"Sangat jarang menemukan orang yang selamat setelah hari kelima hingga ketujuh, dan sebagian besar tim SAR akan mempertimbangkan untuk berhenti"

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
ADEM ALTAN / AFP
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR guncang Turki pada Senin (6/2/2023) dihi hari WIB. 

Harapan Hidup Korban Gempa Turki-Suriah Berakhir, Berapa Lama Orang Bisa Bertahan di Reruntuhan?

SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS – Gempa paling mematikan yang mengguncang Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023) telah menyebabkan 21.051 jiwa meninggal.

Data tersebut menurut laporan pihak berwenang dari Turki dan Suriah pada Jumat (10/2/2023) WIB.

Korban meninggal mungkin akan meningkat jauh lebih besar karena masih banyak korban yang tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai White Helmets, mengatakan mereka telah bekerja tanpa henti selama lebih dari 90 jam.

Mereka berjibaku dalam keadaan yang sangat sulit untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Organisasi sukarelawan itu mengatakan mereka akan melanjutkan operasi penyelamatan di daerah yang terkena dampak di Suriah utara yang dikuasai oposisi hingga Jumat. 

Tim penyelamat membawa tandu jenazah korban yang diambil dari puing-puing bangunan yang runtuh, di kota Jableh yang dikuasai rezim di provinsi Latakia, barat laut ibu kota Damaskus, pada 9 Februari 2023, beberapa hari setelah gempa mematikan menghantam Turki dan Suriah.
Tim penyelamat membawa tandu jenazah korban yang diambil dari puing-puing bangunan yang runtuh, di kota Jableh yang dikuasai rezim di provinsi Latakia, barat laut ibu kota Damaskus, pada 9 Februari 2023, beberapa hari setelah gempa mematikan menghantam Turki dan Suriah. (LOUAI BESHARA / AFP)

Baca juga: Daftar Gempa Terkuat di Dunia dalam 20 Tahun Terakhir, Gempa di Aceh Tercatat yang Terkuat

Namun, organisasi tersebut mengatakan bahwa harapan untuk menemukan korban selamat kini telah memudar dan berakhir  

Itu berada di daerah yang terkena dampak termasuk pedesaan Aleppo di Suriah utara dan pedesaan Idlib di timur laut Suriah.

Sementara itu, seorang insinyur struktural dan koordinator kemanusiaan mendesak tim penyelamat di Turki dan Suriah untuk tidak putus asa.

Hal itu karena kemungkinan korban selamat dapat bertahan hidup hingga Minggu (12/2/2023).

“Masyarakat, warga negara, merekalah yang sebenarnya menjadi garda terdepan,” kata presiden nirlaba Miyamoto Global Disaster Relief, Kit Miyamoto.

"Mereka menggali keluarga, teman, tetangga," sambungnya.

Baca juga: Korban Meninggal Gempa Turki-Suriah Jadi 21.051 Jiwa, Harapan untuk Menemukan Korban Hidup Berakhir

Berapa Lama Orang Bisa Bertahan di Bawah Reruntuhan Bangunan?

Menurut para ahli, korban yang terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa bisa bertahan hingga satu minggu sejak kejadian atau lebih.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved