Kupi Beungoh

Ziarah Ke Makam Syaikh Syamsuddin As-Sumatrani di Negeri Melaka

Beliau merupakan seorang mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda sekaligus murid dari seorang Ulama yang dikenal dengan nama Syaikh Hamzah al-Fansuri

Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
Laboran Arsitektur UIN Ar-Raniry dan Guru Dayah Darul Aman Lubuk, Tgk Saiful Hadi, MT 

Ketika Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636), Aceh kembali membombardir Portugis di Malaka.

Meski sempat unggul di awal peperangan, untuk kesekian kalinya Aceh harus mengakui kekalahannya dan Portugis masih mampu bertahan di Malaka.

Beranjak dari peristiwa perlawanan Bangsa Aceh terhadap Portugis itu, maka tidak mengherankan Ketika terdapat banyak makam syuhada Aceh di Negeri Melaka, yang mana salah satunya adalah makam Syaikh Samsuddin As-Sumatrani.

Beliau merupakan seorang mufti dan penasihat Sultan Iskandar Muda sekaligus murid dari seorang Ulama yang dikenal dengan nama Syaikh Hamzah al-Fansuri.

Beliau meninggal dunia dalam pertempuran dengan portugis di Melaka pada pada tahun 1040 H/ 1630 M dan dikebumikan di Kampung Ketek, Melaka.

Makam beliau dikenal dengan julukan keramat panjang, dan secara bentuk memang terlihat panjang ukurannya.

Yang menarik dari kisah Syaikh As-sumatrani ini, sebagaimana yang tersebut pada prasasti pada area makamnya, diceritakan bahwa beliau bersama panglima Pidie tetap bertahan di Melaka dan bertempur habis-habisan sehingga beroleh ajal di negeri itu.(*)

 

PENULIS adalah Laboran Arsitektur UIN Ar-Raniry dan Guru Dayah Darul Aman Lubuk

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved