Berita Langsa

Sempat Protes, Warga Akhiri Blokade Jalan Masuk ke PKS Emsem Sawita di Aramiyah, Aceh Timur

Artinya, pemblokiran jalan masuk ke PKS PT Ensem Sawita telah dibuka kembali, setelah adanya kesepakatan bersama antara warga dan perangkat Desa...

Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Satu unit alat berat beko diturunkan warga menggali badan jalan milik desa yang selama ini digunakan sebagai akses jalan masuk ke PKS PT Ensem Saswita. Setelah adanya kesepakatan bersama, kini lobang di jalan itu sudah ditutup kembali atau akses jalannya dibuka. 

Artinya, pemblokiran jalan masuk ke PKS PT Ensem Sawita telah dibuka kembali, setelah adanya kesepakatan bersama antara warga dan perangkat Desa Aramiyah dengan pihak PKS yang menyahuti tuntutan warga. 

Laporan Zubir  Langsa 

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Hasil pertemuan antara perangkat dan warga Desa Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur dengan PKS PT Emsem Sawita, pihak perusahaan menyetujui limbah PKS itu dikelola desa.

Sebelumnya, Rabu (15/2/2023) warga dan perangkat Desa Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, memblokir akses jalan keluar masuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Emsem Sawita di desa tersebut.

Aksi blokade tanah jalan milik Desa Aramiyah dilakukan dengan menggali setengah badan jalan menggunakan alat berat jenis beko (excavator) agar tidak bisa dilalui kedaraan roda empat.

Protes itu dilakukan warga di sana bukan tanpa alasan.

Pasalnya, warga sangat kecewa dengan pihak perusahaan PKS tersebut karena dinilai tidak memperhatikan masyarakat sekitar. 

Salah satu warga yang ikut dalam aksi protes itu, Wahyu, Kamis (16/2/2023), menyebutkan, jalan tanah desa yang sempat mereka gali dengan alat berat beco kemarin (Rabu-red) sebagai aksi protes, sudah ditutup kembali oleh pihak PKS.

Artinya, pemblokiran jalan masuk ke PKS PT Ensem Sawita telah dibuka kembali, setelah adanya kesepakatan bersama antara warga dan perangkat Desa Aramiyah dengan pihak PKS yang menyahuti tuntutan warga. 

Baca juga: Jaringan Media Sosial Hapus Konten Propaganda, Polisi Brasil Bubar Paksa Sopir Truk Blokade Jalan

Dalam mediasi itu, pihak perusahaan PKS menyebutkan akan mengindahkan atau menyahuti apa yang menjadi perminta warga Desa Aramiyah tersebut. 

"Hasil pertemuan mediasi antara warga dan pihak PKS PT Ensem Sawita, ikut didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Birem Bayeun dan Bhabinsa Koramil serta Tuha Peut Gampong, bahwa perusahaan menyetujui limbah PKS akan dikelola desa," ujarnya. 

Manager PKS PT Emsem Sawita, MS Keliat, seperti disampaikan Wahyu, kemarin (Rabu-red) di hadapan warga menyebutkkan, salah satunya persoalan mengelola limbah, dalam waktu dekat akan mereka pastikan bahwa limbah PKS PT Ensem Sawita akan dikelola oleh warga Desa Aramiyah.

Baca juga: VIDEO Berlubang dan Kerap Kecelakaan, Warga Aceh Singkil Blokade Jalan Provinsi di Gunung Meriah

Warga Desa Aramiyah blokir akses jalan Masuk PKS 

Puluhan warga Desa Aramiyah, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timjur, Rabu (15/2/2023) memblokir akses jalan keluar masuk Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Emsem Sawita di desa tersebut.

Aksi blokade jalan milik Desa Aramiyah dilakukan dengan menggali setengah badan jalan menggunakan alat berat jenis beko (excavator) agar tidak bisa dilalui kedaraan roda empat.

Protes itu dilakukan warga di sana bukan tanpa alasan.

Warga sangat kecewa dengan pihak perusahaan PKS tersebut karena dinilai tidak memperhatikan masyarakat sekitar. 

Salah seorang warga, Wahyu, menyebutkam, aksi bolkade jalan mereka lakukan bentuk protes warga dikarenakan perusahaan selama ini tidak mau memperhatikan kepentingan warga.

Sedangkan selama ini pihak PKS menggunakan akses jalan milik gampong, lalu warga sudah lama harus menghirup udara kotor yang dihasilkan dari asap mesin pengolahaan kelapa sawit PT Emsem Sawita tersebut.

Warga Desa Aramiyah sudah lama meminta agar limbah PKS itu bisa dikelola oleh gampong, supaya hasilnya bisa digunakan untuk pembangunan masjid, serta untuk kebutuhan anak muda di Desa Aramiyah.

"Pengelolaan limbah PKS yang desa minta bukan gratis, kami tetap membelinya, supaya keuntungannya bisa digunakan untuk membangun masjid dan fasilitas gampong lainnya, tapi perusahaan tidak ada tanggapannya," sebut pemuda itu. 

Selama ini, tambah Wahyu, alasan pihak perushaan setiap dipertanyakan soal pengelolaan limbah PKS bisa dipegang oleh desa, mereka selalu menjawab agar menunggu keputusan dari Medan. 

Warga menilai perusahaan PKS itu tidak menghargai masyarakat Desa Aramiyah.

Padahal akses jalan masuk ke PKS PT Emsem Sawita yang mereka gunakan selama ini adalah fasilitas Desa Armiyah.

"Hari ini setengah badan jalan yang kami gali ini adalah tanah Desa Aramiyah sepanjang 6 meter dari samping hingga gerbang perusahaan,” sebutnya.

Baca juga: Demonstran Gebrak Kantor Gubernur Aceh, Sempat Blokade Jalan & Picu Kemacetan Panjang, Ini Alasannya

Perusahaan indahkan tuntutan

Sementara Manager Pabrik Kelapa Sawit (PKS), MS Keliat, kepada wartawan, menyampaikan, pihaknya sudah mengindahkan tuntutan masyarakat Desa Aramiyah, agar tidak ada konflik lagi antara masyarakat dan perusahaan. 

Dia beralasan bahwa sebelumnya tidak tahu permasalahan yang dituntut warga, tapi sekarang pihaknya sudah mengetahunya, pihaknya menyikapi untuk melakukan mediasi. (*)

Baca juga: VIDEO Penertiban PKL di Mon Geudong Berakhir Ricuh, Pedagang Blokade Jalan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved