Internasional

Gempa Hancurkan Apartemen Mewah Menjadi Debu, Risiko Runtuh Sudah Diperingatkan Enam Bulan Lalu

Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter (SR) menghancurkan gedung apartemen mewah yang dianggap aman dari guncangan gempa.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Sameer Al-DOUMY
Seorang ahli kacamata Turki Cuneyt Eroglu berjalan menuju tokonya yang runtuh di Antakya, Turkiye di tengah-tengah bangunan lainnya yang masih berdiri utuh pada 18 Februari 2023. 

Menggosok tumpukan, dan menangis tersedu-sedu terlihat pada Emel Filik yang berusia 65 tahun.

"Semuanya hilang, " katanya kepada kami.

Dia menjelaskan sepupunya telah tidur di salah satu dari empat blok yang hancur, dan tidak ada yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan bangunan tersebut.

"Begitu Anda mulai tinggal di flat Anda, tidak ada yang terjadi, tidak ada pemeriksaan, asuransi gempa dan properti juga tidak berfungsi," ujarnya.

"Pemerintah kota tidak melakukan pemeriksaan dan tidak ada yang namanya pemantauan," kata pria itu.

Ada kekhawatiran tentang apartemen ini, katanya.

Dia menambahkan ketua asosiasi warga, seorang wanita yang dikenal sebagai Selma meminta tetangga untuk datang ke pertemuan untuk mendengarkan kekhawatirannya.

"Enam bulan lalu, Selma memberi tahu kami tentang masalah bangunan," ujarnya.

Baca juga: Korban Gempa di Hatay Memilih Tinggal Dekat Rumah, Tolak Mengungsi ke Tempat Lain

"Dia berkata, warga yang terhormat, bangunan kita bisa runtuh hanya dengan gempa bumi," ungkap pria itu.

"Mari perkuat pilar dan jika Anda kekurangan uang, pemerintah kota dapat membantu kami untuk solusi yang lebih murah," ujarnya.

Dia mengadakan beberapa pertemuan, tetapi tidak ada tindakan lanjutan.

Kami menemukan nomor telepon Selma dan dia memastikan dia mengadakan pertemuan untuk mengungkapkan ketakutannya.

Tetapi haruskah penduduk benar-benar harus membayar agar aman di rumah mereka sendiri? Ini adalah masalah integritas struktural, bukan pengecatan ulang dinding.

Kepala organisasi yang mewakili arsitek di Turki, Eyüp Muhçu, mengataan tanggung jawab utama untuk memastikan keamanan bangunan berada di tangan pemerintah Turki.

“Prioritas pemerintah pusat bukan untuk membuat kota-kota aman, tetapi untuk mengimplementasikan beberapa proyek yang direncanakan semata-mata untuk memaksimalkan keuntungan," kata Muchu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved