Jurnalisme Warga

Langsa, Kota Terasi hingga Smart City

Konsep pembangunan Smart City Kota Langsa adaptif terhadap kearifan lokal Kota Langsa

|
Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
M. HUSIN, S.SOS., M.M., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa, melaporkan dari Langsa 

M. HUSIN, S.Sos., M.M., Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Langsa, melaporkan dari Langsa 

Kota Langsa dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 yang diresmikan tanggal 17 Oktober 2001. Pada awalnya Langsa berstatus Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemeritah Nomor 64 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif Langsa.

Keadaan pemerintahan sebagai wilayah kerja meliputi lima kecamatan dan 66 gampong, masing-masing: Kecamatan Langsa Timur terdiri atas 16 gampong, Kecamatan Langsa Lama 15 gampong, Kecamatan Langsa Barat 13 gampong, Kecamatan Langsa Baro 12 gampong, dan Kecamatan Langsa Kota sepuluh gampong.

Kota Langsa merupakan daerah strategis di pesisir timur Pulau Sumatera. Penduduknya sangat heterogen, mayoritas suku Aceh, disusul Melayu, Jawa, Gayo, Padang, Arab, Batak, Alas, India, dan Tionghoa. Berdasarkan Sensus 2020 penduduknya berjumlah 185.971 jiwa dengan pertumbuhan mencapai 2,17 persen.

Di kota ini terdapat dua perguruan tinggi negeri, masing-masing Universitas Samudra (Unsam) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa. Mahasiswanya berasal dari berbagai daerah, termasuk dari Papua, sehingga terwujud Langsa menjadi Kota Berperadaban dan Islami.

Kemudian, terdapat beberapa objek wisata yang menonjol di pesisir timur Aceh, yakni hutan kota, hutan mangrove, Taman Krueng Langsa, dan Taman Bambu Runcing.

Kota Langsa juga dikenal dengan beberapa kuliner khasnya yang kini sudah menjadi ikon dan ‘bungong jaroe’ bagi pelancong ketika datang ke Langsa, yaitu terasi (belacan) yang sudah dikenal sampai ke seluruh wilayah Aceh.

Banyak masyarakat dari luar masih penasaran bagaimana membuat terasi di wilayah ini sehingga menjadi sangat khas jika dibandingkan dengan terasi produksi daerah lain, walaupun sama-sama menjadi bahan baku sambal lalapan.

Gampong Simpang Lhee, Kecamatan Langsa Barat, salah satu gampong yang sangat terkenal penghasil terasi yang sangat baik produknya dikirim ke berbagai daerah. Ketika kita memasuki gampong tersebut tercium aroma khas terasi dan terlihat masyarakat setempat sedang memproses terasi dengan berbagai varian.

Untuk pembuatannya, dibutuhkan dua bahan utama, yaitu udang rebon atau udang sabu dan garam dengan takaran udang dan garam yaitu 1:10 artinya 1 kilogram garam, 10 kg udang rebon.

Proses pembuatannya sangat sederhana. Udang sabu dan garam dicampur merata, kemudian digiling, lalu difermentasikan selama dua sampai tiga hari. Selanjutnya dijemur, setelah kering baru dicetak dan dikemas.

Terasi Langsa lebih terkenal dan disukai oleh konsumen dari berbagai daerah karena bahannya yang sederhana, tanpa dicampur bahan kimia. Konsumen tak perlu khawatir karena terasi Langsa dapat dibawa pulang ke daerah masing-masing dan tidak akan busuk karena bahan bakunya dari jenis produk yang bagus.

Terasi Langsa mempunyai tiga varian. Pertama, varian original bertekstur seperti pasta; varian bubuk yang sudah mengalami proses sangrai; dan terakhir varian permen atau sachet yang sudah dicetak dalam berbagai bentuk dan harganya pun bervariasi. Usaha ini termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang pada tahun 2022 jumlahnya mencapai 24.660 dan selalu mendapat pembinaan dari Pemko Langsa melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM.

Sementara itu, pemasaran terasi Langsa telah menggunakan teknologi komunikasi melalui pasar online dengan harga sesuai kesepakatan. Demikian juga dengan pelayanan terhadap masyarakat, pemerintah telah dapat memudahkan urusan biokrasi dengan penerapan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Ini salah satu komponen ‘smart city’ sebagai basis pembangunan dan penunjukan pengembangan suatu daerah sebagai landasan kebutuhan berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mencanangkan program Gerakan Menuju 100 Smart City sejak tahun 2017. Oleh sebab itu, Langsa dengan semangat pembangunannya, juga terdorong untuk mengimplementasikan setiap konsep Smart City dalam pembangunanan daerahnya ke depan. Sehingga, akan terbuka lebar inovasi-inovasi penyelesaian permasalahan yang terjadi di Kota Langsa dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi.

Sikap adaptif terhadap perubahan tren ini tentu saja tidak serta-merta mengubah jati diri Kota Langsa yang telah menerapkan syariat Islam secara kafah dalam setiap tatanan kehidupan masyarakatnya.

Sebagai bagian dari Provinsi Aceh dengan Islam sebagai landasan pemerintahannya, Kota Langsa berkomitmen untuk mewujudkan nilai-nilai islami dalam seluruh tatanan pemerintahan dan aspek kehidupan masyarakat Kota Langsa.

Oleh sebab itu, konsep pembangunan Smart City Kota Langsa adaptif terhadap kearifan lokal Kota Langsa. Pemko Langsa serta seluruh lapisan masyarakat diharapkan mampu menyiapkan dan menjalankan konsep ‘smart city’ tersebut dengan mempertimbangkan potensi, infrastruktur, sumber daya manusia, serta permasalahannya, sehingga berkesinambungan dalam menjaga kesetaraan kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Letaknya yang strategis, berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan berada langsung pada jalur jalan raya nasional telah menjadikan Kota Langsa sebagai salah satu pusat perdagangan dan jasa di Provinsi Aceh.

Selain itu, Langsa juga dikenal sebagai pusat pelayanan pendidikan dan pusat keagamaan. Sehingga, dalam proses pembangunan Langsa sebagai ‘smart city’, Kota Langsa melakukan berbagai persiapan dan analisis. Kesiapan Smart City Kota Langsa telah dilakukan untuk melihat kapasitas dan kapabilitas kota dalam mengimplementasikan program-program pembangunan ‘smart city’.

Terdapat tiga unsur utama yang menjadi kajian dalam proses ini, yaitu kesiapan struktur, infrastruktur, dan suprastruktur. Analisis struktur kota dilakukan untuk mengetahui kondisi dari unsur utama yang menjadi penggerak dalam pembangunan Kota Langsa. Kesiapan infrastruktur memberi gambaran dan ukuran kondisi prasarana dan sarana fisik yang menjadi titik tolak dalam pembangunan ‘smart city’ daerah.

Sedangkan kajian kesiapan suprastruktur dilakukan guna penyiapan kebijakan atau Peraturan Kota Langsa, kelembagaan, dan tata laksana pelaksanaan pembangunan ‘smart city’ yang telah mendapat 50 besar secara nasional.

Terdapat enam dimensi dalam sistem pembangunan Smart City Kota Langsa, yaitu smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart environment.

Semua dimensi tersebut adalah pendekatan terhadap tata kelola yang terhubung langsung dengan isu-isu strategis dalam tatanan pemerintahan dan masyarakat Kota Langsa. Sehingga, akan terwujud visi Smart City Kota Langsa "Menjadi Kota Jasa Cerdas yang Berperadaban Madani".

Perencanaan dan pengembangan Smart City Kota Langsa dengan pendekatan enam dimensi dituangkan dalam penyusunan masterplan secara adaptif, sistematis, efektif, efisien, logis, kondisional, partisipatif, dan realistis dengan kebutuhan daerah untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Sehingga, akan mewujudkan Kota Langsa yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel dengan tingkat pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya serta kualitas kehidupan seluruh komponen masyarakat akan meningkat lebih baik. 

Visi Smart City Kota Langsa dapat dijabarkan dalam dua kata kunci penting, yaitu "Kota Jasa Cerdas" dan "Berperadaban Madani" yang maknanya dapat dijabarkan arti dari kata-kata tersebut:

Kota Jasa Cerdas dapat diwujudkan dengan cara seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan; dan

Berperadaban Madani adalah entitas Kota Langsa sebagai jati diri, harga diri, dan budaya masyarakatnya berlandasan syariat Islam sehingga akan menciptakan kehidupan yang harmonis antarumat beragama. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved