Kupi Beungoh
Loyalitas dan Fanatisme yang Tidak Berguna
Islam sebagai agama yang paripurna bagi umat manusia yang mempunyai konsep universalitas terhadap segala lini kehidupan manusia.
Dari hal ini dapat dipahami bahwa kebebasan dalam menentukan sikap dan pilihan itu mutlak merupakan hak absolut setiap rakyat yang ada di indonesia.
Loyalitas dan fanatisme terhadap sesuatu secara berlebihan tidak boleh dibiarkan tumbuh menjadi racun bagi masyarakat dalam kehidupan.
Ia terkadang dapat mempengaruhi hal-hal yang salah menjadi benar, saat semuanya sudah dibutakan dengan loyalitas dan fanatisme maka kesempitan akal pikiran untuk mengakses ilmu pengetahuan menjadi semakin sulit.
Banyak yang menggunakan loyalitas dan fanatisme sebagai sebuah alat perang ideologi untuk mempertahankan kepentingan tertentu.
Terlebihnya lagi, saat seseorang mampu membuat orang lain terjebak dalam lingkaran loyalitas dan fanatisme maka akan dimanfaatkan untuk dijadikan sebuah kekuatan yang bisa dikendalikan ke arah tertentu.
Mereka yang akan dijadikan garda terdepan sebagai penghalang yang rela mengorbankan harta benda bahkan nyawa sekaligus hanya untuk sebuah ilusi yang diciptakan oleh para oknum-oknum bejat.
Kekuatan yang terbentuk dari loyalitas dan fanatisme sangat kerap disalah gunakan oleh para oknum untuk melancarkan suatu serangan atau kemenangan dalam sebuah pergulatan di dunia realita.
Menentukan sebuah pilihan harus berdasarkan ilmu pengetahuan yang mendominasikan dalam pikiran.
Pengetahuan harus digunakan untuk memilih sebuah kebenaran tatkala dihadapkan dengan beberapa pilihan, kita tidak akan bisa memastikan yang terbaik tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan.
Loyalitas dan fanatisme yang berlebihan sering kali terjadi pada masyarakat awam yang notabenenya memiliki kapasitas ilmu yang rendah.
Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menghindari hal ini dengan menerapkan pola pikiran yang bagus.
Salah satu cara yang mudah untuk diaplikasikan adalah dengan mengikuti orang yang berilmu pengetahuan dalam menentukan sebuah pilihan.
Orang yang berpengetahuan tidak akan terjebak dalam loyalitas dan fanatisme yang berlebihan karena mereka mampu memilih yang terbaik berdasarkan ilmu pengetahuan.
Sudah semestinya masyarakat mengikuti orang yang berilmu pengetahuan tinggi seperti para ‘ulama, pakar ilmu pengetahuan, dan orang yang mempunyai kapasitas ilmu diatas rata-rata dikalangan mereka sendiri.
Loyalitas dan fanatisme dari masyarakat harus ditempatkan pada sesuatu yang dilegalkan oleh ilmu pengetahuan.
| Tata Kelola dan Sistem Akuntansi Masa Sultan Iskandar Muda dalam Perspektif Good Governance Modern |
|
|---|
| BPJS Ketenagakerjaan Syariah di Bumi Serambi Mekkah |
|
|---|
| Menjaga Indonesia dari Paham Agama Keras |
|
|---|
| Kemandekan Investasi dan Industrialisasi di Aceh, Bagian I |
|
|---|
| Globalisasi dan Alam Gayo: Antara Kemajuan dan Ancaman Hijau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Muhammad-Azizan-pEMUDA-PAS-Aceh-Timur.jpg)