Citizen Reporter
Kisah Putra Pidie 52 Tahun Tinggal di Perancis, Geuchik Paris Rindu Kokok Ayam dan Timphan
Menurut data resmi pemerintah, terdapat kurang lebih 7 juta jiwa penduduk muslim di Perancis, dari total sekira 68 juta penduduk negeri itu.
Sementara angka tidak resmi menyebut jumlah penduduk muslim di Perancis mencapai 9 juta jiwa, sebanyak 600 ribu di antaranya adalah warga asli Perancis.
Besarnya jumlah penduduk Muslim ini membuat Pemerintah Perancis mau tidak mau memberi perhatian penuh pada komunitas Muslimin ini, karena generasi mudanya lahir di Tanah Perancis dan sudah berwarga Negara Perancis.
Otoritas Perancis pun telah mengizinkan pembangunan beberapa masjid. Tidak hanya di ibukota Paris, tapi juga di kota-kota besar lainya, seperti di Kota Lille yang berada di utara Perancis, di Kota Lyon yang berada di Perancis bagian tengah, dan di Marseille yang berada di bagian selatan.
Marseille adalah kota terbanyak muslim yang umumnya berasal dari Aljazair. Bahkan sampai dijuluki sebagai provinsi Aljazair di Perancis. Di kota ini pula, pesepakbola legendaris Perancis, Zenedine Zidane berasal.
Kembali ke Paris, kaum muslim sudah bermukim di ibukota Perancis ini sejak awal tahun 1900. Pada tahun 1926 di sini dibangun sebuah masjid indah, dengan arsitek Neomauresque, berbentuk seperti masjid besar Al Hambra di Spanyol.
Ramainya penduduk muslim di Perancis saat ini membuat komunitas Muslim Indonesia yang bergabung dalam PERMIIP (Persatuan Masyarakat Islam Indonesia Perancis), dapat menunaikan ibadah puasa dengan baik dan khusyuk.
Setiap hari Sabtu, masyarakat Indonesia di Perancis mengadakan buka puasa bersama dan tarawih berjamaah di Aula Kedutaan Besar RI Paris.
Ceramah atau santapan rohani disampaikan oleh imam yang didatangkan dari kota-kota lain di Perancis. Ada kalanya penceramah ini diundang atau datang khusus dari Indonesia. Ada pula imam dari Syria, yaitu Ustadz Syamir.
Selain itu, setiap hari Jumat, kaum muslimin asal Indonesia melaksanakan shalat Jumat di KBRI, yang juga diikuti oleh masyarakat Brunei Darussalam, Malaysia, dan Perancis Arab.

Sahur pukul 3 buka pukul 10 malam
Kadang waktunya puasa agak lama, menyesuaikan dengan peredaran mata hari. Bila bulan Ramadhan jatuh pada musim panas, mata hari terbit pukul 04.00 dan terbenam pukul 22.00.
Maka, sahurnya dimulai pukul 3.30 dan waktu berbuka atau azan Magrib pada pukul 22.30 malam.
Lamanya durasi waktu puasa ini terasa sangat berat.
Apalagi, di Perancis, tidak ada perlakuan spesial/istimewa pada periode bulan puasa. Semua toko, restoran dan tempat-tempat keramaian tetap buka seperti biasa.
Mahasiswa juga mereka tetap kuliah seperti biasa, demikian pula pegawai negeri dan karyawan swasta, bekerja seperti biasa.
Alijullah Hasan Jusuf
Lurah Paris
penumpang gelap pesawat
Perancis
putra pidie
Serambinews
Serambi Indonesia
Umat Muslim di Prancis
penduduk muslim di prancis
Saat Mahasiswi UIN Ar-Raniry Jadi Sukarelawan Literasi untuk Anak Singapura |
![]() |
---|
IKOeD Peusijuek Alumni Leting Intelegencia Generation 2025 di Pantai Lampu’uk |
![]() |
---|
Dinamika Spiritual dan Teknis dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Modern |
![]() |
---|
Dari Aceh Menuju Makkah Ibadah Haji yang Mengajarkan Arti Keluarga |
![]() |
---|
Mengintip Geliat Industri Halal di Rusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.