Ramadhan Mubarak
Tips Mempertahankan Semangat Ketakwaan
Nilai ketakwaan dan kebajikan yang didapat selama Ramadhan harus dipertahankan secara berkelanjuta pasca Ramadhan.
Dr Muhammad Yasir Yusuf, MA, (Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Aceh)
Ramadhan akan berakhir, Ramadhan akan datang lagi tahun depan jika belum terjadi kiamat, yang menjadi masalah ketika Ramadhan datang tahun depan, apakah kita masih hidup atau sudah meninggal. Nilai ketakwaan dan kebajikan yang didapat selama Ramadhan harus dipertahankan secara berkelanjuta pasca Ramadhan. Ada empat tips yang bisa dilakukan untuk mempertahankan semangat dan nilai takwa pasca Ramadhan.
Pertama, tetap jadi pencinta kebaikan. Ramadhan adalah bulan orang berlomba-lomba melakukan kebaikan. Banyak orang kesulitan secara ekonomi, tapi kala Ramadhan tiba, mereka tetap bisa makan, bisa tersenyum, dan bisa terbantu. Hal itu terjadi karena kesadaran kolektif muncul di Ramadhan untuk saling membantu meringankan beban orang-orang membutukan. Kesadaran kolektif ini muncul dari kekuatan iman yang muncul di Bulan Ramadhan.
Kekuatan iman harus dipertahankan secara berkelanjutan pasca Ramadhan. Tetap semangat dalam beribadah dan bersedekah akan menjadikan seorang muslim di puncak ketakwaan. Allah berfirman, "Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan." (QS Al Baqarah: 148).
Kedua, tetap bersama Alquran, jika pada Ramadhan bisa khatam Alquran sekali bahkan hingga tiga atau empat kali, maka pada hari-hari di luar Ramadhan hal yang sama mesti dilakukan. Sungguh Alquran itu pada hakikatnya adalah kitab yang harus dibaca dan dengan membacanya saja sudah mendatangkan pahala, apalagi ditambah dengan pemahaman dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, maka seorang Muslim akan berada dalam panduan hidup yang membawa kepada keselamatan dunia dan akhirat. Alquran itu diturunkan untuk diamalkan. Oleh karenanya, bacalah Alquran untuk diamalkan.
Abdurrahman As-Sulami menggambarkan bagaimana sahabat Nabi Muhammad SAW bermesraan dengan Alquran, "Telah menceritakan kepada kami orang-orang yang mengajarkan kepada kami Alquran, seperti Utsman bin Affan, Abdullah bin Mas’ud, dan selain keduanya bahwa ketika mereka belajar 10 ayat (Alquran) dari Nabi, mereka tidak menambah atau melewatinya hingga belajar ilmu dan amal di dalamnya. Mereka (para guru kami) bertutur, 'Kami (dulu) belajar Alquran beserta ilmu dan amal sekaligus.”
Ketiga, tetap mengejar takwa. Di luar Ramadhan, justru target takwa semakin harus dikejar, karena situasinya kian sulit. Termasuk menjaga lisan dan pandangan. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran: 102).
Keempat, memperbanyak puasa sunah. Puasa merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Allah SAW. Allah menjanjikan keutamaan dan manfaat yang besar bagi yang mengamalkannya. Dalam hadis qudsi disebutkan, "Allah SWT berfirman: Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, puasa adalah perisai, maka apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah ia berkata-kata keji, dan janganlah berteriak-teriak, dan janganlah berperilaku dengan perilakunya orang-orang jahil. Apabila seseorang mencelanya atau menzaliminya maka hendaknya ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa (dua kali), demi Yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat dari wangi kesturi, dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan yang ia berbahagia dengan keduanya, yakni ketika ia berbuka ia berbahagia dengan buka puasanya dan ketika berjumpa dengan Rabbnya ia berbahagia dengan puasanya." (HR Bukhari, Muslim, dan yang lainnya).
Oleh karena itu Rasulullah bersabda, "Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70 tahun jarak perjalanan." (HR Bukhari Muslim dan yang lainnya).
Semoga ketaatan dan keshalihan mereka yang berpuasa tetap bisa bertahan sepanjang masa dan sepanjang usia. Ramadhan ini menjadi Ramadhan terbaik karena memberikan asupan gizi ketaatan dan keshalihan untuk kehidupan pasca Ramadhan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.