Info Singkil

Merajut Kejayaan Tempo Dulu Menuju Aceh Singkil Emas 2049

Penjabat atau Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis, telah menyerahkan sertifikat serta hadiah uang pembinaan kepada pemenang lomba, Rabu (10/5/2023). 

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Prokopim Setdakab Aceh Singkil
Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis, serahkan uang pembinaan kepada pemenang lomba menulis artikel HUT ke-24 Kabupaten Aceh Singkil, Rabu (10/5/2023) 

Aslym Combih, pecinta sejarah dalam diskusi tersebut mengatakan nama Singkil berasal dari kata sekel artinya mau, bersedia, berkenan.

Mengutip catatan Tom Pieres kata Aslym Combih, terdapat berbagai variasi penulisan untuk Singkil. Ada Chinqueele dan Quinchell. Sedangkan Petrus Plancius menyebutnya Singkel.

Beda lagi dengan penabalan nama belakang Syekh Abdurrauf As Singkily ulama besar kelahiran Aceh Singkil. Singkil ditulis dengan Singkily.

Kejayaan Singkil tempo dulu, tak melulu urusan dunia. Soal akhirat juga menorehkan tinta emas dengan lahirnya guru ulama Nusantara, Syekh Abdurrauf As Singkily. 

Mufti Agung Kesultanan Aceh, semasa Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah (1641-1675 Masehi) itu diperkirakan lahir di sekitar Uhuk Datar sebuah wilayah di kerjaan Suro. Seiring perkembangan administarasi pemerintahan, Uhuk Datakh kini masuk wilayah Desa Tanjung Mas, Kecamatan Simpang Kanan.

Salah satu karya fenomenalnya adalah Tarjuman al-Mustafid, tafsir pertama Alquran dalam bahasa Melayu. Terjemahan dalam bahasa Melayu itu bukan hanya memudahkan bangsa yang mendiami Nusantara dan bangsa-bangsa di Asia Tenggara, mengetahui isi kandungan Alquran. 

Akan tetapi bahasa Melayu pada akhirnya menjadi cikal bakal bahasa pemersatu Indonesia dikala merengkuh kemerdekaan. 

Peradaban Singkil Lama, di sebelah barat Singkil ibu kota Kabupaten Aceh Singkil, luluh lantak dihantam geloro (semacam gempa tsunami) sekira tahun 1883.

Kota Singkil Lama yang telah hancur tak mungkin dihuni lagi. Datuk Abdurrauf sebagai pemimpin kala itu sekitar tahun 1900-an berangkat ke Desa Ujung sekarang, mencari lokasi yang cocok dijadikan pemukiman. 

Sebagai pemimpin masa itu, ia harus memutuskan pindah dari Singkil Lama, yang hancur porak poranda. Setelah melakukan penelitian, tiga tahun kemudian tepatnya pada 1903 mulailah merancang dan mendirikan rumah tempat tinggal sang Datuk bersama keluarga. 

Pekerjaan Pembangunan rumah selesai sekitar tahun 1904. Kemudian diikuti rakyatnya. 

Penduduk semakin banyak, selanjutnya  tahun 1909 masjid Baiturrahim yang dahulu berada di Singkil Lama, kembali didirikan di sebelah Timur rumah Datuk Abdurrauf. 

Ada masjid tentu membutuhkan sumber air bersih, pada tahun yang sama dibangun sumur bor yang masih terus berfungsi hingga masa kini. Sementara masjid telah berganti dengan bangunan baru yang berada di belakangnya.

Seiring perkembangan zaman, penduduk terus menyebar ke desa lain itulah yang menjadi lanskap atau bentang alam Singkil Baru.

Tahun 1940-an nama Singkil Baru masih ditulis dalam istilah Inggris, New Singkel atau New Singkil. Di peta-peta (map) lama keluaran Portugis atau Belanda, wilayah Singkil yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Singkil sudah dipakai nama New Singkel. Versi Indonesianya, itulah Singkil Baru.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved