Info Singkil

Batu Lanting, Kisah Kapal Pecah di Batas Samudera Hindia dari Kepulauan Banyak Aceh Singkil

Umpamnya Batu Lanting, sebuah batu karang kokoh di dekat Ujung Silinger Kampung Haloban Lama yang telah ditinggal penduduk di Kecamatan Pulau Banyak B

|
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Azwar
Batu Lanting di dekat Ujung Silinger, Kecamatan Pulau Banyak Barat, Kabupaten Aceh Singkil 

Ketika air laut surut, Batu Lanting terlihat lebih tinggi.

Baca juga: Niat Jumpa Ulama Yaman di Malaysia, 3 Da’i Cilik Aceh Ditahan di KLIA, Datuk Mansyur Turun Tangan

Keberadaan Batu Lanting jarang terlihat sebab bukan di daerah lintasan Singkil - Pulau Banyak Barat. 

Batu Lanting baru terlihat jika berlayar menuju Ujung Silinger.

Sedangkan pecahan bagian belakang kapal tetap berada di sekitar Ujung Batu, Desa Teluk Nibung.

Potongan bagian ekor kapal ini disebut-sebut Batu Mandulang atau badulang karena bentuknya seperti dulang ada kamar-kamarnya.

Legenda tersebut menjadi kuat, sebab bentuk kamar-kamar batu karang bentuknya mirip kamar kapal. 

Batu Badulang di kawasan Ujung Batu, sempat menjadi destinasi wisata favorit di Kepulauan Banyak.

Baca juga: VIDEO Pasutri di Madiun Diduga Selundupkan Sabu ke Lapas, Sabu Diselipkan ke Dalam Alquran

Destinasi wisata itu menjadi tempat swafoto favorit para pelancong. Dengan dinding batu karang serta air laut biru tosca sebagai latar belakang.

Dari Desa Teluk Nibung, bisa dijangkau dengan jalan kaki melewati pinggir pantai serta jalan setapak hutan muda. 

Di perjalanan dinding batu karang beraneka bentuk serta akar pohon pandan berusia puluhan tahun menjadi pemandangan memikat.

Sampai di tujuan cucur keringat segera sirna tertiup angin laut plus hawa sejuk dari asrinya pepohonan. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved