Berita Banda Aceh
Partai Aceh Tolak Pembangunan Masjid di Bekas Rumoh Geudong
Partai Aceh (PA) soal rencana pembangunan masjid di bekas lokasi Rumoh Geudong di Gampong Bili Kemukiman Aron, Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Partai Aceh (PA) ikut menanggapi rencana pembangunan masjid di bekas lokasi Rumoh Geudong di Gampong Bili Kemukiman Aron, Kecamatan Geulumpang Tiga, Pidie.
Jubir PA Nurzahri tidak sepakat dengan rencana tersebut karena pembangunan masjid di lokasi tersebut sesuatu hal yang tidak elok mengingat tidak jauh dari lokasi itu sudah ada dua masjid.
“Malah kita takutkan akan muncul disharmonisasi di tengah penduduk sekitar, akan lebih cerdas bila pada lokasi tersebut di bangun pusat pendidikan atau museum,” kata Nurzahri menjawab Serambinews.com, Jumat (23/6/2023).
Untuk itu, PA berharap tangga Rumoh Geudong dan kamar mandi yang masih tersisa agar tidak dibongkar karena merupakan saksi bisu terhadap pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Tanoh Rencong.
Baca juga: Mengenang Peristiwa Rumoh Geudong yang Mengiris Hati, Kini Diratakan Jelang Kedatangan Jokowi
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan membangun sebuah masjid untuk dimanfaatkan masyarakat di lokasi bekas Rumoh Geudong dan saat ini lokasi tersebut sudah dilakukan pembersihan dan diratakan dengan alat berat.
Pj Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto kepada Serambinews.com, Kamis (22/6/2023) mengungkapkan wacana itu bertujuan menciptakan generasi baru setelah 25 tahun berlalu menjadi generasi yang tanpa ada rasa dendam.

Bahkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan datang ke lokasi Rumoh Geudong pada Selasa (27/6/2023). Kunjungan itu sekaligus kick-off penyelesaian pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu di Aceh secara non-yudisial.
Nurzahri menyampaikan, dalam rangka mengenang peristiwa kelam pelanggaran HAM di Rumoh Geudong bukanlah hal seperti disampaikan oleh Pj Bupati Pidie, yang mengatakan tidak perlu mengingat yang sudah lalu dan mengorek luka lama.
Baca juga: Tim Investigasi Periksa Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang, Apa Hasilnya?
“Tapi lebih dari pada itu, sejarah adalah seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, proklamator RI, "jasmerah" jangan melupakan sejarah. Karena sejarah adalah modal kita dalam membangun bangsa ini, semua sejarah harus kita ingat baik,” ungkapnya.
Menurutnya, sejarah yang baik atau bagus akan menjadi modal penyemangat bagi kemajuan bangsa, sedangkan sejarah yang kelam adalah modal pengingat agar semua tidak terjerumus kedalam lubang yang sama.
“Mengingat sejarah Rumoh Geudong dengan melestarikan peninggalan yang tersisa dapat mengingatkan kita semua bahwa pelanggaran HAM adalah sesuatu yang salah, dan bangsa ini akan dapat berjaya dan memiliki martabat yang tinggi bila dalam perjalanannya ke depan tidak pernah lagi melakukan kesalahan yang sama,” terang dia.
Baca juga: Rumoh Geudong, Bukti Sejarah yang tak Seharusnya Dilenyapkan
“Peristiwa kelam ini akan jadi pengingat bagi semua aparat negara bahwa kesalahan seperti kejadian di Rumoh geudong bukanlah hal yang benar dan bertentangan dengan prinsip Pancasila dan konstitusi negara, sehingga aparat negara harus memperbaiki diri,” tambahnya.
“Dan tentunya Partai Aceh berharap agar Pj Bupati Pidie dapat belajar kembali tentang prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Proklamator kita, karena sepertinya jiwa NKRI dalam diri Pj Bupati masih sangat rendah sekali,” tutup Nurzahri mengkritik.(*)
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Peringati Hari Jadi, Polwan Polda Aceh Gelar Upacara Ziarah di TMP |
![]() |
---|
Fachrul, Calon Dokter Berpulang Sebelum Wisuda, Tangis sang Kakak Pecah Saat Wakili Wisuda |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, BI Aceh Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.