Berita Banda Aceh

Sisa 1 Persen Dana Otsus Aceh Harus Dimaksimalkan di Sektor Riil, Untuk Pembangunan & Kesejahteraan

Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin mengatakan, sisa satu persen dana otsus Aceh tersebut menjadi tantangan bersama dalam mensejahterakan rakyat Aceh.

|
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nurul Hayati
SERAMBI FM/ ILHAM
Dr (cd) Usman Lamreung (Akademisi UNAYA), Affan Ramli, M.Ed (Redaktur Sagoe.ID/Sagoetv) dan Safaruddin, S.Sos, M.S.P (Wakil Ketua DPR Aceh) menjadi narasumber talkshow bersama Hurriah Foundation, dengan tema “Otsus Aceh Berakhir 2027. Bagaimana Selanjutnya?" di Radio Serambi FM 90.2, Sabtu 24/6. Talkshow dipandu host Tieya Andalusia. 

Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin mengatakan, sisa satu persen dana otsus Aceh tersebut menjadi tantangan bersama dalam mensejahterakan rakyat Aceh. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hurriah Foundation bekerjasama dengan Serambi Indonesia menggelar podcast interaktif dengan tema “Otsus Aceh Berakhir 2027 Bagaimana Selanjutnya?”, Sabtu (24/6/2023).

Podcast tersebut tersebut dapat disaksikan langsung di YouTube Serambi Indonesia. 

Podcast yang dipandu oleh Host Tieya Andalusia, mengundang pembicara Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin SSos MSP, Redaktur Sagoe.ID/Sagoetv, Affan Ramli MEd dan Akademisi UNAYA, Dr (cd) Usman Lamreung.

Wakil Ketua DPR Aceh, Safaruddin mengatakan, sisa satu persen dana otsus Aceh tersebut menjadi tantangan bersama dalam mensejahterakan rakyat Aceh. 

Sebab, jika dilihat dari belakang sejak 2008-2023 dana otsus dikucurkan ke Aceh, belum ada penerapan yang maksimal.  

Hal itu tampak Aceh masih menjadi salah satu provinsi termiskin di Sumatera.  

Meski begitu, ada beberapa pembangunan infrastruktur yang berjalan dari dana otsus tersebut. 

Baca juga: Triliunan Dana Otsus Habis, Aceh Bangkrut? 

Jika dilihat dari penggunaannya, sekitar 30 persen Dana Otsus Aceh diperuntukan untuk pembangunan infrastruktur.

"Dengan satu persen untuk menjawab semua tantangan tersebut sangat tidak mungkin. Evaluasi penggunaan dana otsus harus menyeluruh, jangan hanya di provinsi saja,” kata Safar.

Ia mengatakan,  resistensi terhadap dana otsus sampai 5 tahun mendatang, menurutnya perlu ada sektor kelembagaan yang kita miliki dan regulasi yang dimiliki benar-benar berdampak untuk mensejahterakan masyarakat.

Pemerintah harus menggunakan sisa dana otsus tersebut kepada sektor riil yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi Aceh dan menjawab tantangan yang ada.

“Otsus ini bisa diperpanjang dengan secara melakukan revisi UUPA. Bunyi dari revisi UUPA ini sendiri tentang perpanjangan dana otsus itu, diminta sampai tahun 2045,” imbuhnya.

Hal berbeda dikatakan oleh Redaktur Sagoe.ID/Sagoetv, Afwan Ramli MEd. 

Baca juga: VIDEO Haji Uma Sorot Dana Otsus dan Kuota BBM Subsidi di Aceh

Menurutnya, dana otsus tidak berdampak langsung ke masyarakat dan hanya dirasakan oleh sebagian elit politik saja.  

Sebab jika dilihat, besaran alokasi anggaran Aceh pada tahun lalu tertinggi keenam di Indonesia.

“Sementara provinsi tetangga lebih rendah. Tapi untuk tingkat kemiskinan kita lebih tinggi. Artinya dana otsus ini, tidak dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, dana otsus tidak terdistribusi dengan benar selama ini. 

Hanya dirasakan oleh elit politik yang memiliki kekuasaan. 

Artinya lanjut Afwan, jikapun dana otsus tidak diperpanjang, bagi masyarakat Aceh itu tidak menjadi masalah. 

Karena hal itu pula di sisa satu persen dana otsus yang diberikan, pemerintah Aceh perlu menghadirkan industri-industri baru untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu, Akademisi UNAYA, Dr Usman Lamreung mengatakan, Aceh sudah menikmat Rp 90 triliun lebih dana otsus. 

Namun pembangunan infrastruktur juga belum signifikan.   

Menurutnya, dengan anggaran sebesar itu,pemerintah Aceh tidak mengeluarkan program-program penguatan PAD. 

Hal itu juga disebabkan dengan tata kelola birokrasi dan penganggaran yang buruk. Koordinasi dan data yang tidak diimbangi, dan program berbasis lokal yang seharusnya dilaksanakan. 

"Sehingga banyak kekecewaan yang besar, dengan dana otsus tidak berdampak langsung ke masyarakat. Harusnya dengan anggaran sebesar itu, dana otsus tumbuh di sektor produktif seperti UMKM, pariwisata dan sebagainya. Namun itu tidak terlihat,” kata Usman.(*)

Baca juga: Rapat Kerja dengan Bappenas, Haji Uma Soroti Dana Otsus dan Kuota BBM Bersubsidi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved