Elpiji

Warga Sulit Peroleh LPG 3 Kg, Hiswana Migas Aceh Desak Pemprov Segera Buat Program Subsidi Tepat

Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, Pertamina sudah menyalurkan LPG 3kg di Aceh sesuai dengan kuota yang dibutuhkan.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/HERIANTO
Emak- emak, antrean beli gas elpiji tabung isi 3 Kg, di lokasi Pasar Tani Distanbun Aceh, Senin (26/6). 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hiswana Migas Aceh mendesak Pemerintah Aceh untuk segera membuat program subsidi tepat LPG 3 Kilogram di Aceh.

Karena selama ini, LPG banyak beredar namun masyarakat mengeluh sulit mendapatkannya.

Program subsidi tepat itu dapat dibuat sesuai diamanatkan dalam keputusan menteri ESDM No 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.

Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, Pertamina sudah menyalurkan LPG 3kg di Aceh sesuai dengan kuota yang dibutuhkan.

Tapi realita di lapangan banyak masyarakat miskin dan penerima manfaat lainnya malah sulit mendapatkannya.

"Ini diindikasikan LPG melon tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak," kata Nahrawi, Jumat (28/7/2023).

Pemilik PT Pasha Jaya Grup itu meminta Pemerintah Aceh harus segera membuat program subsidi tepat untuk LPG 3 kg ini, seperti sistem barcode untuk BBM subsidi.

Baca juga: Formasi CPNS 2023 Untuk Lulusan SMA di Kemenkumham dan Kejaksaan, Simak Syaratnya

Saat ini, penyaluran BBM subsidi sudah lebih baik dari sebelumnya.

"LPG 3 kilogram juga perlu dibuat program serupa agar orang yang mendapatkan LPG itu adalah orang-orang yang benar-benar sesuai ketentuan yang ada," jelasnya.

Masyarakat yang berhak menggunakan LPG subsidi adalah kelompok rumah tangga, usaha mikro, nelayan sasaran, dan petani sasaran.

Bila program subsidi tepat tidak dibuat, dikhawatirkan penyaluran LPG tersebut disalahgunakan.

Selain itu, Nahrawi juga meminta Pemerintah Aceh untuk memperketat pengawasan distribusi LPG 3 kg.

Dia mencium adanya indikasi elpiji tersebut dilakukan pengoplosan menjadi LPG 12kg karena disparitas harga yang jauh berbeda.

"Banyak kita terima laporan LPG 12 kg dijual di bawah harga eceran tertinggi di Aceh, padahal ketentuan harga LPG sudah ditetapkan pemerintah," jelasnya.(*)

Baca juga: VIDEO Sosok Arum Nazlus, Pemanah Berkuda Asal Pamulang Langganan Medali Emas Tingkat Internasional

Baca juga: Walau Naik Rakit, Jalan Singkil-Kuala Baru Jadi Favorit Kendaraan Pribadi

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved