Berita Aceh Utara

Aminullah Usman Santuni Yatim, Saat Silaturahmi dengan Warga Aceh Utara, Lhokseumawe & Aceh Tamiang

Di Aceh Utara, Aminullah mengadakan pertemuan dengan warga di Rumoh Kupie Atjeh, kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, awal Ag

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
 SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN 
Ketua Ikatan Pensiunan Bank Aceh, Aminullah Usman MM, menyantuni yatim di sejumlah lokasi di Aceh Utara, Lhokseumawe dan Aceh Tamiang saat mengadakan silaturahmi dalam beberapa hari ini 

Di Aceh Utara, Aminullah mengadakan pertemuan dengan warga di Rumoh Kupie Atjeh, kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, awal Agustus 2023. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Ketua Ikatan Pensiunan Bank Aceh, Aminullah Usman MM, menyantuni yatim di sejumlah lokasi saat mengadakan silaturahmi dengan warga dari mulai Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Lhokseumawe dalam beberapa hari. 

Di Aceh Utara, Aminullah mengadakan pertemuan dengan warga di Rumoh Kupie Atjeh, kawasan Desa Meunasah Dayah, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, awal Agustus 2023. 

Santunan itu diserahkan Aminullah seusai silaturahmi dengan masyarakat. 

“Setiap kali ada pertemuan, saya selalu menyantuni anak yatim, jadi santunan yatim itu tidak ada kaitannya dengan apapun. Karena itu bentuk perhatian dan amalan bagi kita,” katanya. 

Aminullah mengaku sudah menaruh perhatian terhadap anak yatim sejak ia SD.  

“Anak yatim itu wasiat Rasulullah yang harus kita perhatikan,” kata mantan Wali Kota Banda Aceh itu. 

Baca juga: VIDEO - Menpora RI Cek Persiapan Aceh Sambut PON XXI

Dalam silaturahmi tersebut Mantan Direktur Utama (Dirut) Bank Aceh, menceritakan pengalaman selama ini menjadi pegawai yang sebelumnya bernama Bank BPD 

Ia mengaku bekerja di Bank Aceh selama 27 Tahun. 

Dalam masa bekerja tersebut, ia sempat menjadi Pemimpin Bank Aceh Cabang Lhokseumawe yang dikenal saat itu sebagai Kota Petro Dolar. 

“Saya bekerja di Bank Aceh itu 27 tahun, termasuk Bank Aceh Syariah Lhoksukon itu saya yang mendirikan, saat saya menjadi direktur utama,” katanya. 

Setelah lima tahun menjadi Pemimpin Bank Aceh Cabang Lhokseumawe, kemudian ia dipromosi menjadi Direktur Utama Bank Aceh

“Pada saat saya menjadi Direktur Utama Bank Aceh Tahun 2000, sebenarnya Bank Aceh pada saat itu sudah bangkrut, pasca krisis moneter yang terjadi masa (presiden) Soeharto, Bank Aceh masuk dalam penyehatan nasional, 12 BPD se-Indonesia, termasuk Bank Aceh,” ungkap Aminullah Usman. 

Baca juga: Hilang Mencari Ikan di Sungai, Pemuda Aceh Tamiang Ditemukan Meninggal

Tapi Alhamdulillah, kata Aminullah, dengan berbagai upaya mencari solusi agar Bank Aceh bisa bangkit kembali.

 “Dan tentu saya diketawain teman-teman saya pada saat itu, karena memang tak mungkin lagi (menghidupkannya),” ungkap Aminullah.

Beruntungnya pada saat itu sistem keuangan pemerintah berubah dari sentralisasi menjadi desentralisasi. 

Adanya pelimpahan kewenangan dalam pengelolaan keuangan daerah dari pusat, sehingga menjadi angin segar dalam rangka menghidupkan kembali bank Aceh

“Singkat ceritanya Bank Aceh yang saat itu sakit yang asetnya Rp 600 miliar, akhir masa jabatan saya tahun 2010, aset Bank Aceh sudah mencapai Rp 13 triliun,” ungkap Aminullah. 

Terjadi pengembangan yang luar biasa, kantornya dari 35 unit bertambah menjadi 101 kantor. 

Baca juga: Polres Aceh Selatan Selesaikan Kasus Curi Cincin oleh Pekerja Laundry Melalui Restorative Justice

Kemudian jumlah pegawai bertambah dari 400 orang menjadi 1.600 orang. 

“Kemudian dari yang tidak sehat menjadi Bank yang sehat walafiat, dan kesejahteraannya yang luar biasa sampai sekarang, dan Alhamdulillah asetnya sekarang sudah mencapai Rp 30 triliun,” kata Ketua Ikatan Pensiunan Bank Aceh

Aminullah mengaku meski sudah banyak membantu masyarakat ketika dipercayakan menjadi Dirut Bank Aceh, kemudian Wali Kota Banda Aceh dari tahun 2017 sampai 2022, sampai sekarang masih berkeinginan untuk melanjutkan hal tersebut. 

Dalam kesempatan itu Aminullah mengungkapkan prestasinya dalam menurunkan angka kemiskinan, kemudian menghidupkan UMKM, dan juga membantu duafa, sehingga mendapat penghargaan banyak penghargaan. (*) 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved