Kupi Beungoh
Rumoh Meuruno Lampanah Indrapuri sebagai Garda Terdepan Pelestarian Budaya Aceh
Para pakar memilah kebudayaan ke dalam tujuh unsur. Salah satunya adalah seni dan permainan.
Oleh : Kamal Kurnia Hasan (Agam Kemal)
Budaya adalah identitas atau ciri khas suatu bangsa, etnik hingga sub-etnik. Ia merupakan anugerah yang diwariskan oleh para leluhur dan terus diamalkan dari generasi ke generasi hingga kini.
Oleh karena itu, sebagai generasi muda --terutama Gen Z-- yang akan menjadi penerus bangsa ke depan kita semua harus memiliki komitmen untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya yang ada di sekitar kita, di Aceh.
Para pakar memilah kebudayaan ke dalam tujuh unsur. Salah satunya adalah seni dan permainan. Dalam artikel singkat ini saya hanya membahas aspek seni dan permainan ini beserta upaya pelestariannya.
Di era post-modern, terutama di atas tahun 2000, kemajuan teknologi semakin berkembang. Manusia era post-modern, mulai era 4.0, kehidupan manusia sangat bergantung pada teknologi. Tak terkecuali dalam bidang seni dan permainan.
Anak-anak yang lahir di atas tahun 2000, apalagi yang hidup di perkotaan, tak lagi mengenal budaya indatu (leluhur) sendiri. Mereka mulai bergantung pada seni dan permainan baru yang disediakan dunia digital secara online.
Baca juga: CATAT! Ini Syarat Pendaftaran CPNS 2023 dan PPPK 2023 yang Perlu Dipersiapkan, Penting
Tangan-tangan mereka sangat cekatan dalam permainan digital yang ada dalam genggaman. Bahkan, sebagian dari mereka mulai mengalami kerusakan pada jaringan saraf otak dan mata karena intensitas yang tinggi dalam pemakaian android.
Kondisi di atas sungguh berbahaya bagi kelangsungan generasi ke depan. Untuk itu, pengenalan kembali dan pelestarian budaya adalah salah satu solusinya.
Kita dapat melakukan langkah-langkah kecil dalam pelestarian budaya di Aceh seperti mengadakan even pengenalan kembali dan pelestarian permainan tradisional kepada masyarakat.
Beberapa waktu lalu, kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat umum. Ikatan Duta Wisata Aceh Besar (Duta Rayeuk) 2023 berkolaborasi bersama Bimbel Rumoh Meuruno yang terletak di Gampong Lampanah, Kecamatan Indrapuri pada kegiatan “Meuruno Budaya” menggelar even pelestarian budaya.
Dalam kegiatan yang digelar pada awal Agustus 2023 ini, Duta Wisata Aceh Besar bersama dengan Mentor Bimbel Rumoh Meuruno mengajak anak-anak di Gampong Lampanah Kecamatan Indrapuri untuk ikut dalam permainan tradisional dalam rangka menjaga eksistensi dan pelestarian budaya yang ada di Aceh.
Baca juga: JK Ungkap Dana Otsus Bisa Diperpanjang, Tapi Pendapatan Aceh Bisa Jauh Lebih Besar dari Migas Aceh
Permainan yang dimainkan kali ini beragam, seperti maen aneuk guli (kelereng), galah (hadang), ingke (engklak), lumpat taloe (lompat tali), dan masih banyak lainnya.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 4 jam. Anak-anak dijauhkan dari HP android. Anak-anak setempat tampak sangat antusias mengikuti even ini.
Bahkan warga sekitar pun dengan seksama mengikuti, menyaksikan dan menikmati pemandangan anak-anak yang bermain permainan tradisional tersebut.
Didampingi oleh Duta Wisata Aceh Besar, anak-anak tersebut dibagi ke dalam 7 kelompok yang kemudian urutan permainannya mereka mainkan secara acak. Setiap kelompok bisa mencoba semua permainan yang ada.
Menjaga Semangat Helsinki, Menjamin Keadilan OTSUS Aceh |
![]() |
---|
Dari Aceh Untuk Indonesia dan Dunia: Ajarkan Sejarah Aceh Dalam Muatan Lokal di Sekolah |
![]() |
---|
Kolegium Kesehatan Antara Regulasi dan Independensi |
![]() |
---|
Revisi UUPA, Pengkhianatan di Balik Meja Legislatif yang Menjajah Hak Rakyat Aceh |
![]() |
---|
Baitul Mal Aceh: Masihkah Menjadi Lentera Umat? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.