Dituduh Berkhianat Ajukan Duet Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Kalian Lihat Saja

“Kalian lihat, model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak, kalian lihat saja,” ujar Surya saat ditemui awak media di Nasdem

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh saat melakukan peresmian Gedung Kantor DPW Partai NasDem Aceh, Senin (27/6/2022). (SERAMBINEWS.COM/HENDRI) 

SERAMBINEWS.COM - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menanggapi dengan santai usai dituding sebagai pengkhianat karena disebut secara sepihak memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.

Tudingan itu sebelumnya dilayangkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang menilai Surya Paloh dan Anies mengkhianati kesepakatan pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Adapun, KPP merupakan koalisi pengusung Anies dalam Pilpres 2024 mendatang yang terdiri dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.

“Kalian lihat, model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak, kalian lihat saja,” ujar Surya saat ditemui awak media di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023) malam.

Meski demikian, Surya Paloh mengaku merasa prihatin dan tidak bergembira mendengar tudingan yang dilayangkan pihak Demokrat.

Ia berharap, KPP tetap berjalan bersama sesuai harapan.

Di sisi lain, Surya juga mengaku pihaknya menghormati Demokrat jika memang partai itu pada akhirnya hengkang dari koalisi.

“Apa yang terbaik bagi Demokrat pasti dihormati oleh Nasdem itu sikap yang paling mendasar,” tutur Surya.

Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh bakal menghormati segala keputusan Partai Demokrat terkait Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Termasuk, jika partai politik (parpol) yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu memilih untuk hengkang dari koalisi.

“Saya hormati, apalagi yang harus saya katakan? Kalian lihat, model saya ini kira-kira ada bakat sebagai pengkhianat atau tidak?” ujar Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Pernyataan itu disampaikan Surya Paloh menanggapi tudingan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya yang mengatakan dirinya telah memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Dalam proses penunjukan itu, Riefky mengatakan, Surya Paloh dan Anies tidak melibatkan dua partai politik (parpol) anggota KPP lainnya, yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meski begitu, Surya Paloh mengaku bahwa keputusan memasangkan Anies dan Muhaimin Iskandar belum final.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi, saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Kita tunggu perkembangan satu sampai dua hari ini,” kata Paloh.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved