5 Orang Tewas Akibat Lift Resort di Bali Putus, Ngurah Krisna Tak Menyangka Pacarnya Jadi Korban
Ngurah Krisna tak menyangka bakal mendapatkan kabar pahit yang dialami kekasihnya, Ni Kadek Hardiyanti alias Dek Ani.
SERAMBINEWS.COM - Peristiwa tragedi lift maut di Bali menelan korban jiwa.
Dek Ani ini menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi lift maut di Ubud, Gianyar, Bali.
Ngurah Krisna tak menyangka bakal mendapatkan kabar pahit yang dialami kekasihnya, Ni Kadek Hardiyanti alias Dek Ani.
Dek Ani tewas bersama 4 orang lainnya lantaran lift yang mereka gunakan diduga tali seling yang terbuat dari baja terputus pada Jumat 1 September 2023.
"Korban ada lima, dan semuanya meninggal dunia. Saat ini jenazah telah dititipkan di rumah sakit (RSU Ari Santi Ubud). Kasusnya masih kita dalami," ujar Kapolsek Ubud, Kompol Made Uder.
Saat ini, pihak kepolisian setempat masih mendalami insiden kecelakaan yang menewaskan lima nyawa sekaligus tersebut.
Sementara itu, Ngurah Krista seolah merasakan firasat sebelum mendapatkan kabar kekasihnya N Kadek Hardiyanti tewas dalam musibah itu.
Menurutnya, sang kekasih belakangan seperti bertingkah berbeda dari biasanya.
Tak hanya itu, kata dia, bahkan pacarnya tersebut kerap kali mengunggah story Whatsapp.
"Sehari sebelum kejadian, dia tiba-tiba jadi pelupa. Sejak beberapa hari lalu, biasanya tak suka bikin story di WA, tiba-tiba dia suka. Saya tak tahu apakah itu tanda-tanda," ujarnya.
Krisna mengaku sangat terpukul atas kejadian ini.
"Sudah pacaran sejak 6 tahun. Setiap hari sama dia. Saya sudah biasa ke rumah dia, dia juga begitu," ujarnya.
Padahal, sambungnya, dirinya berencana menikah dengan Dek Ani usai setahun bekerja di luar negeri.
"Dek Ani sangat mendukung saya bekerja ke luar negeri. Rencananya mau berangkat dulu, setelah setahun mau menikah," ujarnya lalu menitikkan air mata seperti dikuti[p TribunnewsBogor.com dari Tribun Bali.
Korban Ni Kadek Hardiyanti alias Dek Ani merupakan salah satu dari lima pekerja resort yang tewas.
Saat kejadian, Lima orang karyawan housekeeping resort yang berada di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar itu menaiki lift untuk menuju kawasan resort yang dibangun di atas tebing.
Nahas, lift tersebut terjatuh diduga karena tali seling yang terbuat dari baja putus.
Baca juga: Lift Resort Ayu Terra Ubud Jatuh, 5 Orang Tewas, Pemilik Resort Tanggung Biaya Ngaben
Pemilik Resort Siap Tanggung Jawab
Pemilik Ayu Terra Resort Ubud, Linggawati Utomo (60) mengatakan pihaknya tidak pernah menyangka musibah seperti ini akan terjadi.
Sebab, pihaknya telah memiliki data terkait maintenance fasilitas perusahaan.
Sementata untuk lift, berdasarkan data yang dimiliki perusahaan terakhir uji kelayakan pada November 2022 dan masih berlangsung baik hingga akhir November 2023.
“Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Linggawati mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas peristiwa ini. Pihaknya pum telah bertemu dengan pihak keluarga korban. Dan, ia mengatakan akan menanggung semua biaya pengabenan.
Sebab kebetulan, semua korban beragama Hindu Bali.
"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa. Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Linggawati.
Terakhir, ia menyatakan kehilangan dan mengucapkan rasa duka yang mendalam.
"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.
Berikut identitas para korban:
- Sang Putu Bayu Adi Krisna (19) dari Banjar kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
- Ni Luh Supernigsih (20) asal Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
- I Wayan Aries Setiawan (23) asal Banjar Abiansemal, Desa Lotunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
- Kadek Hardiyanti (24) asal Banjar Teruna, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli.
- Kadek Yanti Pradewi (19) asal Banjar Dinas Beji, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Lift Anjlok di Lampung, 7 Pekerja Bangunan Tewas
Kronologi Kejadian
Beginilah kronologi lift resort di Ubud Bali putus hingga tewaskan lima ornag.
Adapun kronologi tragedi kecelakaan lift resort Ubud Bali diduga disebabkan oleh tali seling atau sejenis pegangan lift pada jalurnya putus.
Sehingga saat tali seling putus, terdengar dentuman seperti benda jatuh dan suara teriakan yang keras.
Untuk diketahui, tali lift resort tersebut putus pada Jumat (1/9/2023) pukul 13.00 Wita.
Mengutip TribunBali.com, saat itu, ada lima orang pegawai Ayu Terra Resort sedang menaiki lift.
Tak lama kemudian, lift yang memiliki tinggi 100 meter talinya putus dan langsung terjun ke bawah.
Seorang saksi bernama I Ketut Suwiarta lah yang mendengar suara teriakan dan suara seperti benda terjatuh tersebut.
Ia bersama karyawan lainnya pun langsung datang ke sumber suara tersebut.
Suwiarta pun melihat sudah ada lima karyawan yang tergeletak di bawah.
"Saat itu ada 3 orang korban dilihatnya masih bernapas lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara mengangkat ketiga korban yang masih bernapas untuk di bawa naik ke atas, dan selanjutnya dibawa ke RSU Payangan," ujar Kapolsek Ubud, Kompol I Made Uder.
Pemilik Resort Buka Suara
Soal tragedi tersebut, Pemilik Ayu Terra Resort, Linggawati Utomo (60) pun akhirnya buka suara.
Ia mengatakan akan menanggung biaya Ngaben atau pemakaman adat Bali semua korban.
"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa,"
"Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan," ujar Linggawati, dikutip Tribun-Medan.com dari TribunBali.com, Senin (4/9/2023).
Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga korban.
"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.
Saat ditemui, ia pun tak menyangka akan kejadian tersebut.
Pasalnya, dari data yang dimiliki perusahaan, uji kelayakan pada telah dilakukan pada November 2022.
"Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Baca juga: Siswi SMP Tewas Bersimbah Darah di Riau, Korban Diduga Dirudapaksa dan Dibunuh Kakak Kelasnya
Belum Ada Tersangka
Hingga kini, pihak kepolisian belum menetapkan siapa pun sebagai tersangka.
Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seni Wimoko mengatakan, pihaknya baru memeriksa empat saksi.
"Sementara kita baru memeriksa tiga sampai empat saksi, semuanya karyawan. Mengapa baru sekarang kita periksa, karena kemarin, para karyawan masih dalam keadaan syok,"
"Pun kita melakukan pemeriksaan saksi ini tidak di TKP atau kantor, tapi di rumahnya masing-masing," kata AKP Ario Seno.
TribunBali.com, pihaknya juga belum melakukan pemeriksaan terhadap pemilik.
"Sementara kita belum pemeriksaan pada pemilik. Tapi tadi kita lakukan pemeriksaan pada teknisi. Diketahui bahwa kalau lift-nya memang ada bunyi atau yang aneh baru diperiksa. Jadi kami duga, maintenance-nya kurang. Nanti kita akan dalami, baik teknisi maupun kontraktor yang melakukan pemasangan nanti kita periksa," ujarnya.
Polisi Beberkan Hasil Sementara Olah TKP
Diketahui, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab jatuhnya lift tersebut.
Setelah menggelar olah TKP yang dilakukan oleh Tim Labfor Polda Bali, pihak kepolisian mengungkapkan sedikit hasil investigasi.
Aryo Seno mengatakan, batas maksimal lift tersebut yakni enam orang.
"Jadi kalau kita bilang over kapasitas, dugaan kita belum ke sana," ujar AKP Aryo seperti yang diwartakan Kompas.com.
Saksi yang bekerja di bidang perawatan resort juga diperiksa.
Hasil pemeriksaan tersebut mengungkapkan bahwa lift kurang mendapatkan perawatan.
Lift akan 'disentuh' apabila terjadi bunyi yang aneh atau ada kerusakan.
"Dari hasil olah TKP kami menemukan alat maintenence-nya yang tidak sesuai, kemudian ada juga kabel yang terhambat, dan baru empat bulan tali lift diganti, serta ada fakta-fakta lainnya yang tidak kami buka hari ini," ujar AKP Aryo.
Pihak kepolisian juga menduga ada kelalaian dari pihak resor terkait putusnya tali lift tersebut.
Dari informasi yang didapat, kata Aryo, lift dibangun pada tahun 2019 dan digunakan karyawan serta tamu.
"Tapi sampai saat (kejadian) belum ada perbaikan hingga tiba-tiba tali lift itu terputus," tukasnya.
Baca juga: Polda Aceh Gelar Operasi Zebra Seulawah, Ini Tujuh Pelanggaran Prioritas yang akan Ditindak
Baca juga: Minuman Herbal Baik Dikonsumsi Pagi atau Malam Hari? dr Zaidul Akbar Bilang Ini, Sesuai Al-Quran
Baca juga: Polantas Lhokseumawe Tertibkan Truk Pengangkut Material Tanpa Terpal
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kronologi Tali Lift Putus di Ubud Tewaskan Pegawai Ayu Terra Resort Ubud, Simak Beritanya!,
| Megahnya Gedung Museum HKL, BPK Wilayah I Aceh Berikan Apresiasi Luar Biasa |
|
|---|
| PSDKU USK Gayo Lues Terus Dikembangkan, Bupati Suhaidi Pastikan Dukungan Penuh Pemkab |
|
|---|
| Unimal Kembali Lolos ke PIMNAS di Unhas, Inovasi “Melodi Sehat” Siap Berkompetisi dengan 169 Kampus |
|
|---|
| Sepanjang 2025 Sebanyak 560 Warga Aceh Meninggal Dunia Akibat Laka Lantas |
|
|---|
| 2 Wanita Bersimbah Darah di Deli Serdang, Polisi Duga Jalin Hubungan Sesama Jenis dan Sering Cekcok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Peristiwa-tragedi-lift-maut-di-Bali-menelan-korban-jiwa.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.