Berita Banda Aceh

Tolak Tawaran Banyak Klub, Mantan Gelandang Timnas Zulfiandi Pilih Rawat Sang Ibu

“Alhamdulillah tawaran kerjasama itu ada kepada saya baik dari liga 1 maupun liga 2. Namun, qodarullah untuk saat ini saya memutuskan untuk berhenti.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
liga-indonesia.id
Mantan Gelandang Timnas, Zulfiandi. 

“Alhamdulillah tawaran kerjasama itu ada kepada saya baik dari liga 1 maupun liga 2. Namun, qodarullah untuk saat ini saya memutuskan untuk berhenti sementara dari karir sepak bola, karena beberapa alasan diantaranya yaitu karena kondisi ibu saya yang sedang sakit,” ujar Zulfiandi.

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gelandang idola publik sepakbola Aceh, Zulfiandi akhirnya memberi jawaban mengenai masa depannya. 

Musim ini, ia memutuskan tidak bergabung dengan klub manapun, pria yang disapa cole ini memilih merawat ibu.

Mantan pemain timnas Indonesia dan Madura United ini santer diisukan skuad akan menjadi bagian dari skuad Lantak Laju. 

Bahkan Persiraja pun sudah melakukan penawaran.

Akhirnya melalui media Instagram, ia memberikan penjelasan mengenai karir sepak bolanya.

Ia mengaku banyak mendapat tawaran, baik klub Liga 1 maupun Liga 2.

“Alhamdulillah tawaran kerjasama itu ada kepada saya baik dari liga 1 maupun liga 2. Namun, qodarullah untuk saat ini saya memutuskan untuk berhenti sementara dari karir sepak bola, karena beberapa alasan diantaranya yaitu karena kondisi ibu saya yang sedang sakit,” ujar Zulfiandi.

Zulfiandi menjelaskan, sebagai anak, ia ingin memberikan bakti terbaik untuk ibunya. 

“Saya ingin memberikan bakti terbaik untuk beliau, karena yang namanya usia, kita tidak tau sampai kapan. Bentuk bakti yang bisa saya lakukan saat ini adalah dengan merawat dan mendampingi beliau,” ujarnya.

Baca juga: Persiraja Berambisi Rekrut Zulfiandi, Bertekat Ingin Kembali ke Liga 1

Zulfiandi juga memiliki alasan lainnya, ia ingin menghabiskan waktu dengan keluarga kecil. 

Menurut Zulfiandi, ia sedang menikmati momen bersama dengan anak-anaknya. Mulai aktivitas jemput sekolah, menyaksikan tumbuh kembang, dan bermain bersama mereka.

“Alhamdulillah kesempatan seperti ini bagi saya adalah sebuah kenikmatan dari Allah. Tentunya setiap orang memiliki prinsip yang berbeda-beda, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa saling menghargai satu dengan yang lainnya,” ujarnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved