Konflik Palestina vs Israel

Jet Tempur Israel Lakukan 750 Serangan di Gaza dalam Semalam, 12 Bangunan Dibombardir dalam Semenit

Kemungkinan jumlah korban sipil akibat serangan semalaman dalam perang di wilayah kantong Palestina yang terkepung semakin meningkat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
MAHMUD HAMS / AFP
Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. 

Hal ini juga berdampak pada terputusnya pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang dilanda blokade yang melumpuhkan sejak tahun 2007.

Setidaknya 1.300 warga Israel tewas dan lebih dari 3.300 lainnya terluka dalam serangan Hamas, menurut angka resmi.

Invasi Darat Di Gaza Kemungkinan Akan Dimulai Pada Akhir Pekan

Invasi darat Israel ke Gaza kemungkinan akan dimulai pada akhir pekan, kata mantan duta besar Australia untuk Lebanon Ian Parmeter kepada Al Jazeera.

Dia mengatakan bahwa operasi tersebut akan mengakibatkan banyak korban jiwa.

“Jelas bahwa jika Israel masuk, mereka akan kehilangan banyak personel militer dalam prosesnya,” kata Parmeter, yang saat ini menjadi analis di Australian National University. 

“Kita juga harus berasumsi bahwa akan ada banyak korban sipil yang mengerikan di Gaza” sambungnya.

Baca juga: Vladimir Putin Tegaskan Israel Tidak Bisa Usir Penduduk Gaza: Ini Tanah Bersejarah Palestina

Israel telah menyerukan evakuasi 1,1 juta warga Palestina dari bagian utara Jalur Gaza, yang mengindikasikan bahwa mereka bermaksud memasuki wilayah kantong tersebut dari perbatasan utaranya. 

“Saya pikir Israel tidak mempunyai ilusi bahwa satu juta orang dapat berpindah dengan mudah dalam waktu 24 jam,” kata Parmeter. 

“Itu hanya peringatan bahwa mereka akan datang,” katanya lagi.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian telah memperingatkan bahwa jika serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, perang mungkin akan terjadi di “front lain”. 

Masuknya Hizbullah ke dalam konflik – dengan perkiraan 150.000 roket yang dapat digunakan untuk melumpuhkan sistem pertahan udara Israel, Iron Dome – juga akan menandai peningkatan yang dramatis.

Front ketiga kemudian bisa dibuka di Tepi Barat. 

“Mimpi buruk bagi Israel adalah kerusuhan besar di Tepi Barat, di mana terdapat kelompok yang sangat militan,” kata Parmeter. 

“Israel harus membuat rencana darurat untuk semua ini,” pungkasnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved