Konflik Palestina vs Israel

Jet Tempur Israel Lakukan 750 Serangan di Gaza dalam Semalam, 12 Bangunan Dibombardir dalam Semenit

Kemungkinan jumlah korban sipil akibat serangan semalaman dalam perang di wilayah kantong Palestina yang terkepung semakin meningkat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
MAHMUD HAMS / AFP
Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. 

 

Gaza Dilanda Kekacauan

Warga di Gaza utara dilanda kepanikan pada hari Jumat (13/10/2023) setelah 1,1 juta penduduknya, termasuk ratusan ribu di Kota Gaza, diperintahkan untuk mengungsi ke selatan.

“Ini adalah kekacauan, tidak ada yang mengerti apa yang harus dilakukan,” kata Inas Hamdan, seorang petugas di badan pengungsi Palestina PBB di Kota Gaza, dikutip dari live update AP News.

Ia berupaya mengambil apa saja yang bisa dia masukkan ke dalam tasnya di tengah teriakan panik dari kerabatnya. 

Dia mengatakan semua staf PBB di Kota Gaza dan Gaza utara telah diperintahkan untuk mengungsi ke selatan menuju Rafah.

“Lupakan soal makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar, satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda ingin hidup,” kata Nebal Farsakh, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Kota Gaza.

Dia mengatakan tidak mungkin 1,2 juta orang bisa dievakuasi dengan aman.

Imad Abu Alaa, petugas badan pengungsi Palestina PBB yang bertanggung jawab atas tempat penampungan di Gaza utara, menegaskan bahwa terlalu banyak orang yang harus dievakuasi dalam waktu yang terlalu singkat sehingga tidak bisa berfungsi. 

“Bagaimana dengan tempat penampungan PBB? Kita berbicara tentang warga sipil. Tiba-tiba itu menjadi tidak penting?” dia berkata.

Farsakh mengatakan ada pasien rumah sakit yang tidak dapat dipindahkan dalam kondisi saat ini, dan banyak petugas medis yang menolak untuk pergi dan meninggalkan pasien mereka. 

Sebaliknya, katanya, mereka malah menelepon rekan-rekannya untuk mengucapkan selamat tinggal. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved