Berita Gayo Lues
Panwaslih Gayo Lues Gelar Rapat Koordinasi Pengawasan Jelang Pemilu 2024
Pengawasan partisipatif satu keniscayaan menghadapi sejumlah tantangan menuju Pemilu 14 Februari 2024.
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Pengawasan partisipatif satu keniscayaan menghadapi sejumlah tantangan menuju Pemilu 14 Februari 2024.
Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) sebagai lembaga pengawas pemilu agar berupaya maksimal mendorong partisipasi aktif berbasis tokoh masyarakat.
Ini penting untuk mengantasipasi maraknya politik uang dan berbagai modus operasi uang dilakukan peserta pemilu.
Hal tersebut disampaikan Taufik Abdullah, Dosen Ilmu Politik Universitas Malikussaleh, pada “Rapat Pengawasan Pencalonan Presiden Dan Wakil Presiden Serta Anggota DPR, DPD dan DPRD yang diadakan di Aula Kantor Panwascam Blangkejeren, Gayo Lues, Kamis (12/10/2023).
Disamping itu, perlunya pengawasan partisipatif agar aparatur gampong bersikap netral pada pemilu mendatang.
Aparatur gampong perlu diingatkan agar tidak terjebak dengan strategi pemenangan caleg atau partai tertentu, karena konsekwensi hukumnya jelas dan tegas.
Taufik di hadapan peserta rapat internal yang dihadiri Komisioner, Pengawas Kecamatan dan Gampong, serta Pengawai/Staf Panwaslih Gayo Lues mengingatkan tantangan masifnya politik uang dan penglibatan aparatur gampong pada pemilu mendatang.
Baca juga: Siap Hadapi Ancaman Selama Tahapan Pemilu, Polres Pidie Simulasikan Tactical Floor Game
Selain menyoal politik uang dan netralitas aparatur gampong, Taufik juga memaparkan potensi pelanggaran pada setiap tahapan dan jadwal kampanye sampai proses rekapitulasi perhitungan suara ASN.
Dalam upaya menjamin integritas pengawasan, Taufik mengatakan, sudah seharusnya Panwascam melakukan simulasi pemetaan potensi kerawanan dan pelanggaran berdasarkan daerah pemilihan.
"Sehingga ketika masalah mengemuka akan lebih siap menghadapi situasi yang ada”, minta Taufik.
Sebagai pembicara utama, Dosen Ilmu Politik Universitas Malikussaleh ini mengingatkan komitmen partai politik untuk menghadirkan kondisi sosial yang kondusif agar pemilu berjalan tertib dan legitimed.
Katanya, kultur masyarakat Gayo memiliki ciri khas, budaya, adat-istiadat, dan cinta damai, jangan sampai rusak oleh perilaku partai politik yang menghalalkan segala cara.
“Kompentesi yang sehat dan berkualitas pada akhirnya akan melahirkan keterwakilan yang mampuni. Legitimasi pemerintahan, berubah dan majunya suatu daerah sangat ditopang oleh kultur masyarakatnya”, ujarnya.
Lanjutnya, meminimalisir pelanggaran dan sengketa partai antar peserta pemilu, semestinya partai politik mampu bersinergi dengan KPU dan Bawaslu.
Baca juga: Warga Palestina di Gaza Tegaskan Tidak Akan Meninggalkan Tanah Air: Mengalah atau Mati di Rumah Kami
Partai politik jangan acuh tak acuh, apalagi Panwaslih membuka pokso layanan pengaduan pelanggaran dan sengketa.
Bedaring, Tradisi Menghangatkan Tubuh dengan Sinar Matahari Pagi di Tanah Gayo |
![]() |
---|
Dilepas Kak Na, 65 Offroad Jelahi Belantara Gayo Lues Dalam Leuser Rainforest Explore |
![]() |
---|
Ini 8 Tuntutan Mahasiswa PSDKU USK, Bupati Gayo Lues Siap Tindaklanjuti |
![]() |
---|
20 Hektare Lahan di Gayo Lues Terbakar, Akses Jalan Sulit Pemadam Tak Bisa Masuk ke Lokasi |
![]() |
---|
Harga Tomat Anjlok, Cuma Seribu Per Kilogram, Petani Gayo Lues Terpuruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.