Kupi Beungoh
Sekilas Jejak Dokter Hewan Aceh
Pekerjaan utama dokter hewan adalah menyehatkan hewan beserta lingkungannya, menjamin keamanan produk hewan, dan mencegah penyakit-penyakit zoonosis
Minat putra/putri Aceh menggeluti profesi dokter hewan cukup tinggi, bahkan sudah ada sebelum FKH dibuka di Aceh.
Beberapa putra Aceh memilih kuliah di perguruan tinggi di Pulau Jawa.
Sebut saja dua yang penulis kenal, Abdullah Ali dan Mohd Roesli Yoesoef, keduanya telah mendahului kita.
Beliau berdua adalah alumni FKH IPB yang telah banyak berkiprah dalam memajukan dunia kedokteran hewan dan peternakan Aceh.
Abdullah Ali adalah penerima beasiswa ikatan dinas dari Departemen PP dan K (sekarang Kemendikbudristek) untuk kuliah di FKH IPB pada tahun 1954.
Tanggal 14 September 1961, alumnus SMA Negeri Koetaradja (sekarang SMA Negeri 1 Banda Aceh) ini resmi menyandang gelar dokter hewan.
Dalam berkarir ia memegang berbagai jabatan penting, diantaranya dekan FKH USK beberapa periode dan rektor USK dua periode (1983-1991).
Di luar kampus putra Langsa ini juga dipercaya sebagai Koordinator ICMI Asia Tenggara, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, dan banyak jabatan lainnya.
Baca juga: Perpustakaan dan Orang-Orang yang Sibuk Baca Buku
Dalam bidang politik ia terpilih sebagai anggota MPR RI Utusan Aceh.
Sedangkan Roesly sukses sebagai birokrat. Ia menjadi pelopor pembangunan peternakan Aceh.
Berbagai jabatan pernah diembannya, antara lain: Kepala Dinas Peternakan Aceh, Kepala Kantor Wilayah Departemen Pertanian Aceh dan Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Propinsi D I Aceh.
Ia juga pernah mengemban amanah sebagai rektor Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe (1990-1994).
Bersama Abdullah Ali dan M Nur Majid, putra Bireuen ini memprakarsai pendirian Sekolah Peternakan Menengah Atas (SNAKMA) di Saree, Aceh Besar tahun 1970.
SNAKMA Saree adalah SNAKMA ke tiga di Indonesia setelah Bogor dan Malang.
Saree menjadi pusat pendidikan yang telah melahirkan ribuan kader peternakan yang terampil dan kompeten.
Menjaga Semangat Helsinki, Menjamin Keadilan OTSUS Aceh |
![]() |
---|
Dari Aceh Untuk Indonesia dan Dunia: Ajarkan Sejarah Aceh Dalam Muatan Lokal di Sekolah |
![]() |
---|
Kolegium Kesehatan Antara Regulasi dan Independensi |
![]() |
---|
Revisi UUPA, Pengkhianatan di Balik Meja Legislatif yang Menjajah Hak Rakyat Aceh |
![]() |
---|
Baitul Mal Aceh: Masihkah Menjadi Lentera Umat? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.