Breaking News

Kupi Beungoh

Kerajinan Anyaman Daun Pandan Berduri Jadi Mata Pencaharian Warga Desa Pea Bumbung Aceh Singkil

Daun pandan berduri ini yang dirangkai menjadi lapik atau tikar, lazim digunakan sebagai alas sejak raga manusia datang hingga meninggalkan dunia.

|
Editor: Agus Ramadhan
FOR SERAMBINEWS.COM
Nek Ipah, seorang pengrajin daun pandan berduri yang sudah memulai sejak muda sampai sekarang. 

Oleh: Dedek Sumarnim

SERAMBINEWS.COM - Kerajinan daun pandan berduri adalah kerajian anyaman yang berbahan dari daun pandan berduri yang diolah dengan cara membuang durinya dengan menggunakan besi kecil atau benang dan dibagi dengan satu lembarnya itu dengan lebar berukuran 1 inci dan panjang 80 cm jika tahap sampai 1 meter.

Selanjutnya merebusnya dengan menggunakan sangku (dandang) dengan suhu api 60-80 c, sehingga sampai berubah warna seperti kekuning-kuningan.

Kemudian di jemur seperti menjemur kain pada umumnya.

Kerajinan ini dilakukan sejak dari nenek moyang hingga sampai sekarang menjadi turun temurun.

Daun pandan berduri ini yang dirangkai menjadi lapik atau tikar, lazim digunakan sebagai alas sejak raga manusia datang hingga meninggalkan dunia.

Nek Ipah sedang membuat kerajinan tikar dari daun pandan berduri
Nek Ipah sedang membuat kerajinan tikar dari daun pandan berduri (FOR SERAMBINEWS.COM)

Baca juga: Desa Pantai Cermin Kanan, Karsa Pembinaan Perempuan Melalui Kerajinan Anyaman Pandan

Kerajinan anyaman daun pandan berduri adalah salah satu penopang ekonomi masyarakat di Desa Pea Bumbung yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi mereka sehari-hari.

Seiring dengan berjalannya jaman, masyarakat mulai terbuka dengan menjual hasil kerajian mereka ke berbagai daerah salah satunya ke Sumatra Utara.

Namun hal ini tidak berselang lama  Indonesia dilanda pandemi.

Waktu demi waktu 3 tahun dijalani, setelah pasca pendemi Covid-19 aktivitas masyarakat mulai kembali normal untuk mencukupi kebutuhan hidup, sebagian masyarakat beraktivitas seperti biasa untuk mencari kebutuhan sehari-hari.

Daerah desa Pea Bumbung yang letaknya di bagian pesisir, populasi tumbuhan daun panda berduri yang sangat mudah di dapatkan sehingga masyarakat mulai mengembangkan produk lokal kerajinan dengan berbagai anyaman seperti tas, dompet, tilam dan lain-lain sebagainya.

Mengayam kerajian daun panda juga salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh kalangan emak-emak dan nenek-nenek, kegiatan tersebut dilakukan setiap harinya.

Namun bukan kalangan ibu-ibu dan nenek-nenek saja, akan tetapi anak muda-mudi mereka juga ikut serta sehingga anyaman ini terus berkembang dan tidak akan pudar.

Para anak-anak mereka sangat berperan penting untuk keberlangsungannya kerajinan ini supaya ekonomi lebih meningkat.

Pertumbuhan dan peningkatan ekonomi yang lebih baik akan menghidupkan masyarakat terpencil lebih maju dan sejahtera.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved