Jurnalisme Warga

Menikmati Mi Ayam Sultan di Pinggir Sawah

Bireuen dikenal dengan berbagai kulinernya, di antaranya Mi Pangsit Bireuen, Bu Sie Itek Bireuen, sate Matang, rujak manis, dan mi Aceh. Kuliner ini b

Editor: mufti
IST
CHAIRUL BARIAH, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (Uniki) dan Anggota FAMe Chapter Bireuen, melaporkan dari Cot Gapu,  Bireuen 

Pilihan menu kami saat itu, di antaranya, mi ayam spesial, kentang goreng, jus alpukat, kopi mix, teh panas, dan es krim tiga rasa. Sambil menunggu pesanan datang kami mengabadikan kebersamaan dengan mengambil beberapa foto dokumentasi, tetapi tiba-tiba hujan turun, akhirnya pengunjung berhamburan mencari tempat berlindung, termasuk kami mencari tempat berteduh di bawah gedung lantai satu, walaupun berupa gudang, tetapi dapat menghindar dari air hujan.

Sore itu hujan semakin deras, pakaian yang kami kenakan akhirnya basah karena tempat berteduh terlalu kecil untuk tiga orang. Namun, karena penasaran dengan rasa kuliner yang telah dipesan mengharuskan kami sabar menunggu, apalagi dalam suasana dingin makananan dan minuman yang hangat pasti sangat nikmat untuk disantap.

 

Perlahan hujan mulai reda, suasana tempat yang kacau balau menjadi tertata rapi kembali berkat tangan para pelayan. Tamu yang berkunjung kembali ke tempat duduknya  masing-masing dan dengan suka rela turut membantu pelayan yang sedang mebersihkan meja dan kursi.  Langit yang mendung menghitam bergerak cerah.

Hidangan yang kami tunggu pun tiba, tiga mangkok mi ayam yang mengeluarkan asap panas dengan aroma khas siap untuk dinikmati. Rasa lapar akhirnya terobati. Dua orang pelayan menghampiri meja kami lagi dengan membawa kentang goreng, minuman, dan dua kelapa muda yang isinya es krim tiga rasa: cokelat, stroberi, dan vanila.

Menu-menu yang kami pesan hampir tidak ada tempat lagi  di meja dan terpaksa menambah  meja yang lain di sisi kanan, hidangan yang disajikan ala Sultan lengkap sesuai pesanan.

Menikmati mi ayam sambil duduk memandang hamparan sawah yang luas memberikan kesan tersendiri bagi kami. Apalagi suasana mendung dan dingin. Tidak perlu jauh-jauh  untuk menikmati kuliner Bireuen yang  beraneka ragam tinggal menyesuaikan menurut selera masing-masing.

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan di warung ini  tergolong cepat sehingga kita tidak bosan menunggu pesanan tiba. Kekompakan ‘team work’ dalam mejalankan segala aktivitas bisnis akan mampu meraup rupiah yang lebih besar, karena kesan pertama yang dirasakan pelanggan akan menjadi sarana promosi gratis dan berdampak besar terhadap keberlangsungan bisnis di masa depan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, pertanda magrib akan tiba. Kami pun bergegas meninggalkan warung dengan terlebih dahulu membayar di kasir. Tamu lain juga mulai bergerak meninggalkan lokasi, tetapi ada juga yang baru datang.

Memasuki waktu shalat magrib warung ini tutup dan setelah itu dibuka kembali.  Selamat berkunjung.  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved