Berita Pidie

500 Nelayan Didaftarkan Peserta BPJS, Ini Jumlah Boat Hingga Nelayan di Pidie

Saat ini, warga Pidie berprofesi sebagai nelayan 4.477 orang dengan jumlah boat mencapai 1.413 unit.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Nelayan berfoto setelah mendaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan di Pidie. 

Saat ini, warga Pidie berprofesi sebagai nelayan 4.477 orang dengan jumlah boat mencapai 1.413 unit.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tercatat 500 nelayan di Pidie telah didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

Iuran untuk membayar BPJS Ketenagakerjaan diambil Abu Laot Lhok.

Saat ini, warga Pidie berprofesi sebagai nelayan 4.477 orang dengan jumlah boat mencapai 1.413 unit.

"Saat ini, sekitar 500 nelayan di Pidie telah didaftarkan sebagai peserta BPJS, yang telah dilaksanakan dua bulan terakhir ini," kata Sekretaris Panglima Laot Pidie, Marfian, kepada Serambinews.com, Sabtu (28/10/2023).

Ia menyebutkan, besaran iuran BPJS Ketenagakerjaan yang dibayar nelayan Rp 16.800 per bulan.  

Pembayaran iuran BPJS untuk bulan pertama ditanggung anggota DPRA, Anwar Husen. 

Dengan harapan, pada bulan selanjutnya nelayan bisa membayar sendiri iuran tersebut.

Baca juga: Antisipasi Kriminal di Laut Satpolairud Periksa Barang Muatan di Kapal Nelayan

"Dana iuran BPJS diambil Abu Laot Lhok pada nelayan, yang kemudian disetor ke BPJS dengan dibuktikan dengan slip penyetoran," jelasnya. 

Menurutnya, nelayan yang tercatat sebagai BPJS akan dibayar sekitar Rp 70 juta, jika nelayan meninggal saat mencari ikan di laut. 

Kecuali itu, BPJS akan membiayai dua anak nelayan dari TK hingga perguruan tinggi dengan biaya sekitar Rp 174 juta. 

"Jika kecelakaan saat pergi melaut akan dibayar Rp 30 ribu per hari, dengan syarat nelayan itu harus memiliki surat keterangan dari rumah sakit," jelasnya.

Ia menjelaskan, jumlah nelayan di Pidie menyebar di Kecamatan Muara Tiga atau Laweung, Batee, Pidie, Kota Sigli dan Simpang Tiga. 

Kata Marfian, jumlah nelayan di Muara Tiga 759 orang dengan 245 boat. 

Di mana boat jenis 0-5 GT berjumlah 220 unit, dengan 440 nelayan.

Boat 5-10 GT 17 unit, dengan 119 nelayan, boat 10-20 GT tujuh unit, dengan 175 nelayan dan boat 20-30 GT satu unit dengan 25 nelayan.

Lalu Batee memiliki 437 boat dengan 1.388 nelayan.

Rinciannya, boat 0-5 GT 399 unit, dengan 798 nelayan. 

Kemudian, boat 5-10 GT 20 unit, dengan 140 nelayan, 10-20 GT tiga unit, dengan 75 nelayan, 20-30 GT sembilan unit, dengan 225 nelayan dan 30 GT enam unit dengan 150 nelayan.

Selanjutnya, Kembang Tanjong warga menjadi nelayan 1.335 orang dengan 312 boat.

Rinciannya, boat 0-5 GT berjumlah 271 unit, 5-10 GT 14 unit dengan 98 nelayan, 10-20 GT tujuh unit 175 nelayan, 20-30 GT delapan unit dengan 200 nelayan dan 30 GT 12 unit dengan 300 nelayan bekerja.

Sementara Simpang Tiga tercatat 433 warga berprofesi sebagai nelayan dengan 207 unit boat.

Adalah boat 0-5 GT berjumlah 181 unit, 5-10 GT berjumlah 18 unit dan 5-10 GT berjumlah delapan unit. 

Lalu, Kota Sigli mencatat 532 warga beraktivitas sebagai nelayan dengan memiliki 197 unit boat dan 532 nelayan dan Kecamatan Pidie jumlah boat 0-5 GT 15 unit dan warga beraktivitas sebagai nelayan 30 orang. 

"Sekitar 60 persen setiap hari melaut, tapi nelayan pergi secara bergantian. Hasil tangkapan dengan rata-rata 99 ton per bulan. Sesuai data 40 ton ikan dijual ke luar Pidie," ujarnya. (*)

Baca juga: Bertemu Nasir Djamil, Panglima Laot dan Nelayan Laporkan Masih Sulitnya BBM di SPBN 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved