Konflik Palestina vs Israel
Israel Tingkatkan Serangan ke Gaza Lewat Darat dan Udara, Tak Jamin Keselamatan Warga dan Jurnalis
Sementara sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine Al Qassam mengkonfirmasi terus melawan serangan Israel di Gaza Utara meski serangannya ditingkatkan.
Israel Tingkatkan Serangan ke Gaza Lewat Darat dan Udara, Tak Jamin Keselamatan Warga dan Jurnalis
SERAMBINEWS.COM – Militer Israel meningkatkan serangan ke Gaza melalui darat dan udara untuk melumpuhkan Hamas.
Serangan itu ditingkatkan dua jam setelah Israel merilis gempuran tank ke wilayah barat Gaza.
Dalam serangan yang begitu besar, Israel memberikan pernyataan resminya ke beberapa kantor berita internasional, bahwa militernya tidak bisa menjamin keselamatan jurnalis di tengah gempuran.
“Dalam keadaan seperti ini, kami tidak dapat menjamin keselamatan karyawan Anda, dan sangat mendesak anda untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan demi keselamatan mereka,” tulis otoritas Israel dalam surat tersebut, dikutip dari Thenationalnews.com, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Israel Luncurkan Operasi Darat, Tandai Fase Kedua Serangan Gaza, Netanyahu: Perang di Gaza akan Lama
Israel mengklaim bahwa Hamas sengaja melancarkan operasi militer di sekitar jurnalis dan warga sipil.
Invasi darat skala penuh yang semakin besar, membuat jalur komunikasi di Gaza sangat terkena dampaknya.
Perusahaan telekomunikasi dan Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan adanya gangguan pada layanan internet dan telepon seluler, sehingga sulit untuk mengoordinasikan upaya penyelamatan dan kemanusiaan.
Sementara sayap bersenjata Hamas Brigade Ezzedine Al Qassam mengkonfirmasi terus melawan serangan Israel di Gaza Utara meski serangannya ditingkatkan.
“Kami menghadapi serangan dan pertempuran sengit dengan Israel di kawasan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara dan di Bureij timur,” tulisnya dalam sebuh pernyataan.
Baca juga: Hamas Siap Tukar Tawanan dengan Tahanan Palestina, Israel tak Peduli Lebih Memilih Serangan Darat
Disisi lain Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB, yang selama ini terus membantu warga Gaza menyatakan adanya krisis kemanusiaan karena operasi bantuan di Gaza hancur, dan pasokan penting diperkirakan hanya akan bertahan dua hari lagi.
“Penderitaan akut dan kelaparan di antara penduduk wilayah yang terkepung semakin meningkat, bantuan yang ada saat ini hampir tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok,” ucap komisaris jenderal Bantuan dan Pekerjaan PBB Philippe Lazzarini,
Ia memperingatkan situasi akan buruk jika bantuan yang berlenajtukan tidak datang.
“Lebih banyak orang akan meninggal kecuali ada intervensi yang signifikan segera dilakukan,” tegasnya.
Lazzarini juga mengkonfirmasi kematian 57 pekerja UNRWA, menyoroti kondisi mengerikan yang dihadapi lembaga-lembaga kemanusiaan di Gaza. (Serambinews.com/Maulidi Alfata)
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.