Breaking News

Gaza

Menjelang Sebulan Agresi Israel ke Gaza: Gelombang Dukungan untuk Palestina, 9.770 Warga Sipil Tewas

Demonstran di Berlin membawa plakat bertuliskan"Hentikan genosida di Gaza", "Dari sungai ke laut, kami menuntut kesetaraan".

Editor: Nur Nihayati
(AFP/MOMEN AL-HALABI)
Orang-orang berkumpul di sekitar ambulans yang rusak akibat serangan Israel yang dilaporkan di depan rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada 3 November 2023, ketika pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Menurut kepala layanan pers pemerintah Hamas, serangan tersebut menargetkan "konvoi ambulans yang sedang bersiap untuk mengangkut orang-orang yang terluka dari rumah sakit Al-Shifa" ke perbatasan dengan Mesir. Beberapa orang tewas dan terluka dalam serangan tersebut. (Photo by MOMEN AL-HALABI / AFP) 

"270 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir," kata pernyataan tersebut.

Sementara itu, juru bicara media pemerintahan di Gaza, Salama Marouf hari Minggu, (5/11/2023) menambahkan, "Serangan Israel mengakibatkan penghancuran 55 masjid, tiga universitas, tiga gereja, dan lima bangunan milik Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Gaza."

Terkait kerugian di sektor perawatan kesehatan, ia mengatakan, "Enam belas rumah sakit, 32 pusat perawatan utama, dan 27 ambulans mengalami kerusakan, serta 105 lembaga medis."

Dalam hal bangunan hunian, serangan Israel menyebabkan, menurut Marouf, "penghancuran 8.500 rumah dan 40.000 unit perumahan, serta kerusakan pada 220.000 unit lainnya, ditambah dengan kerusakan pada 88 kantor pemerintah dan 220 sekolah, di mana 60 di antaranya terpaksa harus berhenti beroperasi."

Jumlah kematian warga sipil akibat serangan Israel di Jalur Gaza meningkat menjadi 9.770 orang, di antaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan, kata kementerian kesehatan Palestina di Jalur Gaza hari Minggu, (5/11/2023). (Sumber: Anadolu)

"Israel meningkatkan kekejian mereka selama 24 jam terakhir, bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke wilayah ini," ujarnya.

Marouf menegaskan, "Pendudukan mencoba menghilangkan segala aspek kehidupan di utara Jalur Gaza dan Kota Gaza, dengan kejahatan dan pembantaian."

Marouf memperingatkan akan "niat sengaja pendudukan untuk menyerang lebih banyak rumah sakit," dan meminta "intervensi segera untuk memasok bahan bakar ke rumah sakit demi menyelamatkan nyawa."

Jet tempur Israel meningkatkan serangan mereka di berbagai wilayah di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, menargetkan rumah sakit dan sekolah yang menjadi tempat perlindungan ribuan warga yang terlantar, yang mengakibatkan puluhan kematian dan luka-luka.

Sebelumnya pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan 15 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 70 orang terluka akibat serangan Israel yang menargetkan Sekolah Al-Fakhoura, yang terafiliasi dengan UNRWA, di kamp pengungsi Jabalia di utara Jalur Gaza.

Penduduk Gaza menderita situasi kemanusiaan dan kesehatan yang sangat buruk, karena sekitar 1,4 juta orang dari total 2,3 juta telah terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Israel terus menolak pasokan bahan bakar, menjadikan banyak rumah sakit tidak dapat beroperasi. Menurut PBB dan Palang Merah, jumlah bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza sangat terbatas, yang telah hampir sepenuhnya dikepung selama hampir 30 hari. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jelang 1 Bulan Agresi Israel ke Gaza: Gelombang Dukungan untuk Palestina, 9.770 Warga Sipil Tewas, 

Berita terkait lainnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved