Jurnalisme Warga
Dari Bangku Kuliah ke SMAN 1 Krueng Barona Jaya
SMA ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Di sekitar sekolah terdapat kios dan rumah-rumah warga.

Belajar memotret objek dengan kamera ponsel dapat memudahkan para siswa untuk mengabadikan objek secara praktis. Foto-foto yang dihasilkan pun ada yang bagus. Semua peserta bisa momfoto banyak hal yang dijumpai asalkan objek yang diambil mengandung nilai positif dan tidak merugikan orang lain.
Keunggulan dan kelemahan pada kamera handphone berbeda-beda. Berdasarkan hasil praktik memotret siswa-siswi gambar bagus itu tidak semata-mata karena efek kamera yang ada. Namun, lebih kepada sedalam mana peserta pelatihan jurnalistik paham dan menerapkan ilmu fotografi itu sendiri.
Jika ingin terampil memotret, hal yang harus dilakukan adalah sering mengabadikan objek yang menarik di luar sana dengan kamera ponsel seadanya. Belajar momotret supaya hasilnya bagus, perlu latihan setiap hari dilakukan secara berulang. Selain harus menguasai materi cara menggunakan kamera dengan baik dan benar, dibutuhkan juga kegigihan serta kesabaran seluas samudra. Begitu pula sebaliknya dengan menulis caption/teks foto, butuh banyak waktu untuk latihan menulis. Praktik menulis secara mandiri perluu dilakukan setiap hari tanpa kata lelah.
Agar kosakata pada waktu merangkai kata banyak dan bervariasi, perlu ketekunan dalam bidang membaca setiap harinya selagi tulisan itu mengandung informasi positif. Mengamati lingkungan di sekitar sekolah misalnya, juga termasuk dalam proses ‘membaca’.
Lingkungan SMAN 1 KBJ ini banyak ditanami bunga dan pohon, ditambah bangunan sekolahnya yang bagus serta terawat. Bila dilakukan proses melukis dengan cahaya di pekarangannya akan menghasilkan foto yang memukau.
SMA ini memiliki prasarana dan sarana pendidikan yang dapat dimanfaat oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan saat berada di sekolah.
Pihak sekolah juga menyiapkan fasilitas bagi para siswa yang ingin mengikuti bebagai lomba, ada yang menang ada yang tidak. Menang dan kalah merupakan hal lumrah dalam setiap perlombaan dan pertandingan. Yang menjadi luar biasa itu adalah saat siswa yang pernah kalah berani maju lagi ikut lomba berikutnya tanpa takut kalah.
Para siswa dan guru ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan atara keduanya tidak bisa dipisahkan. Pada hakikatnya prestasi yang diraih para siswa kebanyakan berasal dari dukungan guru di belakangnya serta doa restu orang tua dan izin Tuhan Yang Maha Esa. Selagi muda, raihlah berbagai prestasi. (nuruluni37@gmail.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.