Salam

Prihatin, Pesawat Tempur Jatuh Sendiri

Dalam sebuah latihan militer atau simulasi latihan tempur,  tidak ada yang bisa memastikan bahwa risiko kerusakan alat yang digunakan, termasuk korban

Editor: mufti
Serambi on TV
Pesawat TNI AU Super Tucano Dibeli Pemerintah dari Brasil Pada Tahun 2012 Lalu 

Dalam sebuah latihan militer atau simulasi latihan tempur,  tidak ada yang bisa memastikan bahwa risiko kerusakan alat yang digunakan, termasuk korban jiwa, menjadi nol. Semua ada manfaat, risiko dan konsekuensi dalam penggunaan alat-alat militer.

Namun, ada banyak paramater yang memang bisa dikontrol dan menjadi kendali kita, mulai dari SDM hingga keandalan alat-alat yang digunakan. SDM menyangkut kecakapan dan keterampilan pilot. Sedangkan keandalan alat sangat tergantung kepada seberapa serius perawatan dan SOP dijalankan agar pesawat tetap andal dan layak untuk diterbangkan.   

Seperti halnya di dunia militer, pesawat sipil di Indonesia juga kerap jatuh.  Ini tentu berbeda dengan beberapa negara maju. Bahkan ada maskapai yang disebut ‘teraman’ di dunia, karena sejak beroperasi puluhan tahun silam belum pernah terjadi kecelakaan.

Kita tentu mengucapkan belasungkawa, semoga keluarga korban jatuhnya dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang, diberi ketabahan.

Tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan dua pesawat tempur itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang, Jawa Timur. Ketiganya yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan. Sementara satu korban lain yakni Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta dimakamkan di TMP Madiun.

Namun, kita juga sekaligus berharap pemerintah melakukan mitigasi untuk mengurangi risiko kecelakaan dalam penggunaan alat-alat militer. Publik masih ingat bagaimana pesawat hercules yang dipakai militer Indonesia kerap jatuh, beberapa tahun silam. Sudah tak terhitung korban jiwa dan aset militer yang hilang akibat berbagai kecelakaan pesawat militer.

Besar tidaknya risiko kecelakaan sangat tergantung kepada seberapa serius pemerintah menjalankan SOP pemeliharaaan dan perawatan pesawat dan alat-alat militer lainnya. Faktor lainnya terkait strategi peremajaan alutsita TNI/Polri agar terus berjalan dengan baik dan menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan bahwa dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh TNI Angkatan Udara yang jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timnur dalam kondisi siap tempur.

Dalam kunjungan ke Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, Prabowo mengatakan bahwa pesawat Super Tucano yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan pesawat tempur yang masuk dalam kategori baru, buatan tahun 2012.

Prabowo menjelaskan dalam kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano yang menyebabkan empat orang meninggal dunia tersebut merupakan risiko yang sering dihadapi oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam melaksanakan latihan, kata Menhan, memang banyak risiko yang harus dihadap oleh TNI. Namun, ia mengingatkan para prajurit dalam melaksanakan latihan tersebut juga harus realistis dengan mempertimbangkan risiko dan bahaya.

Menurut dia, peristiwa tersebut mengejutkan dan ia menyampaikan ungkapan duka untuk para korban dalam peristiwa itu. Ia juga berencana untuk bertemu dengan keluarga korban kecelakaan pesawat yang terjadi di Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan itu.

"Itu adalah risiko. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko. Latihan itu harus realistis, meskipun mengandung bahaya, baik di darat, laut, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah risiko prajurit kita," katanya.

Katanya, dua pesawat itu tengah melakukan sesi latihan rutin. Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB. Dua pesawat hilang kontak usai melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, jatuhnya pesawat tempur tersebut akibat cuaca buruk. Tentu butuh waktu untuk menjawab penyebab pasti jatuh pesawat berdasarkan hasil investigasi.(*)

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved