Opini

Tahajud Sebagai Terapi Stres

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shalat tahajud teratur dapat menurunkan kadar kortisol pada sebanyak 80?ri subjek dengan nilai rata-rata pen

Editor: mufti
IST
Prof Dr Yusni Johan M Kes AIF, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shalat tahajud teratur dapat menurunkan kadar kortisol pada sebanyak 80?ri subjek dengan nilai rata-rata penurunannya adalah sebesar 19.8 % . Dengan demikian kami menyimpulkan bahwa tahajud efektif untuk menurunkan stres sehingga tahajud dapat digunakan sebagai terapi stres.

Berdasarkan hasil penelitian ini, saya mencoba menjelaskan dengan keilmuan saya di bidang Fisiologi Kedokteran, mengapa Allah swt menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan shalat tahajud di sepertiga akhir malam. Ternyata hal ini sangat terkait dengan pola sekresi dari kortisol. Produksi kortisol ini sangat di pengaruhi oleh ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, dimana produksi puncaknya adalah pada pagi hari sekitar jam 7.00-8.00 pagi dan paling rendah pada tengah malam, sekitar jam 12.00 wib, kemudian berangsur-angsur mulai meningkat kembali mulai dari dini hari.

Dengan demikian, jika seseorang muslim melaksanakan tahajud, maka tubuh akan dapat meredam produksi kortisol yang berlebihan sehingga tidak akan memberikan efek negatif terhadap kesehatan. Tahajud dilakukan pada sepertiga akhir malam dan dalam suasana hening sehingga mengakibatkan orang lebih rileks dan tenang. Kekhusyukan dan tumakninah pada waktu melaksanakan tahajud juga merupakan faktor penting dari efek tahajud terhadap stres.

Lalu, jika ditilik lebih lanjut, mengapa produksi hormon kortisol rendah pada malam hari? Allah swt sudah menciptakan semua sistem di dalam tubuh manusia bekerja secara seimbang atau disebut juga dengan istilah homeostasis (keseimbangan), termasuk sistem endokrin (hormon). Tengah malam hari umumnya adalah saat dimana manusia tertidur lelap, sehingga jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh rendah.

Dengan demikian proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi menurun sehingga sekresi kortisol juga secara otomatis akan rendah pada tengah malam.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved