Pojok UMKM
ORO Coffee Gayo Tawarkan Kopi Pilihan untuk Tamu PON 2024
Rizki Badaruzzaman, mengatakan pihaknya membina petani kopi untuk mendapatkan biji kopi terbaik. “Selain kopi dari kebun sendiri
SERAMBINEWS.COM,TAKENGON – Tanoh Gayo dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Gerai kopi terkenal di dunia asal Amerika Serikat membina petani Gayo untuk mendapatkan biji kopi pilihan guna memanjakan lidah penikmat kopi.
ORO Coffee Gayo menyediakan aneka bubuk kopi Arabica Gayo untuk memanjakan wisatawan, termasuk pengunjung PON XXI 2024. ORO Coffee adalah salah satu tempat roasting kopi terbaik yang ada di Takengon, Aceh Tengah.
Baca juga: Ratusan Home Stay di Takengon Siap Sukseskan PON XXI
Owner ORO Coffee, Rizki Badaruzzaman, mengatakan pihaknya membina petani kopi untuk mendapatkan biji kopi terbaik. “Selain kopi dari kebun sendiri, produksi ORO Coffee ini, 80 persen berasal dari petani di Aceh Tengah,” kata Rizki.
ORO Coffee Gayo berdiri pada tahun 2000 di Kampung Mongal, Kecamatan Bebesen. Awalnya ia merupakan pergudangan tempat menampung kopi. Kemudian pada tahun 2010 berkembang menjadi tempat penggilingan kopi.
Saat ini ORO Coffee memproduksi sekitar 500 kg bubuk kopi per bulan. Bubuk kopi produksi ORO Coffee dipasarkan ke seluruh Aceh, Medan dan sebagian Pulau Jawa.Kemasan kopi ORO mulai berat 250 gram sampai 1 kg.
Baca juga: Berbagai Resource Datang ke Takengon
Adapun jenis kopi yang diproduksi antara lain adalah: Luwak asli, Winey, King Gayo, Peaberry, Honey, Longberry. Arabica Blend, dan Special. No kontak ORO Coffee: 0812 5947 8524.(*)
| Kisah Owner Madu Hutan Lusera Gusma Gemayu: Pernah Ditolak, Kini Omzet Capai Belasan Juta/Bulan |
|
|---|
| Kisah Rintis Keumamah Cutkak di Sabang, Beromzet hingga Rp 25 Juta dan Siap Tembus Pasar Luar Negeri |
|
|---|
| Perjalanan Terasi Awaina di Langsa, Berdiri Tahun 1950-an, Hasilkan Omzet hingga Rp 12 Juta/Bulan |
|
|---|
| Kisah Owner Kj Ratna di Aceh Timur, Buka Usaha Fashion hingga Omzet Capai Rp 30 Juta/Bulan |
|
|---|
| Rani Rintis Usaha Dessert di Tengah Kesulitan Ekonomi, Kini Punya Omzet hingga Rp 45 Juta/Bulan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.