Pojok UMKM
Ratusan Home Stay di Takengon Siap Sukseskan PON XXI
terutama home stay, sedang berbenah demi menyukseskan PON XXI 2024. Sebagai kota wisata, di Takengon terdapat lebih dari 100 penginapan
SERAMBINEWS , TAKENGON – Kabupaten Aceh Tengah akan menjadi tuan rumah bagi dua cabang olahraga (cabor) dalam pagelaran PON XXI 2024, yaitu berkuda dan triathlon. Atlet, official dan penggemar kedua cabor itu dipastikan akan berdatangan ke Kota Dingin Takengon untuk memeriahkan pelaksanaan PON.
Menyahuti keadaan itu, pemilik penginapan di Takengon, terutama home stay, sedang berbenah demi menyukseskan PON XXI 2024. Sebagai kota wisata, di Takengon terdapat lebih dari 100 penginapan, selain puluhan hotel.
Baca juga: Berbagai Resource Datang ke Takengon
Hendra, karyawan Bie Home Stay di Kampung Kala Lengkio, Kecamatan Kebayakan, mengaku pihaknya telah siap menerima tamu yang datang untuk memeriahkan pelaksanaan PON di Aceh Tengah.
Bie Home Stay yang terletak persis di bibir Danau Lut Tawar itu menyajikan paket istimewa untuk tamu PON 2024. Bie Home Stay menyediakan berbagai bungalow dengan beragam ukuran dan fasilitas, mulai bungalow VIP untuk kapasitas 9 orang, Deluxe untuk 6 orang, Superior untuk 4 orang dan Light Room untuk 7 orang.
“Harga yang kami tawarkan tetap standar, antara Rp 900 ribu untuk Superior hingga Rp 2,5 juta untuk VIP,” kata Hendra sembari membagi nomor kontak pemasaran 082312 345 923.
Baca juga: ORO Coffee Gayo Tawarkan Kopi Pilihan untuk Tamu PON 2024
Bie Home Stay menyediakan ruangan ber-AC, mandi air panas dan sarapan. “Sarapan boleh dinikmati dalam bungalow atau di taman tepi danau yang telah kami poles sangat indah,” kata Hendra.
Hendra mengatakan di seputaran Kota Takengon terdapat 20 home stay berupa bungalow. Lebih 100 penginapan kalau termasuk yang dikelola keluarga di rumah-rumah tempat tinggal warga.
“Kami pengelola penginapan di Aceh Tengah siap menyukseskan PON 2024 dengan menawarkan pelayanan terbaik bagi tamu, tak ada permainan harga,” kata Hendra sambil mengatakan Bie Home Stay dibangun sejak 2019.(*)
Kisah Owner Madu Hutan Lusera Gusma Gemayu: Pernah Ditolak, Kini Omzet Capai Belasan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kisah Rintis Keumamah Cutkak di Sabang, Beromzet hingga Rp 25 Juta dan Siap Tembus Pasar Luar Negeri |
![]() |
---|
Perjalanan Terasi Awaina di Langsa, Berdiri Tahun 1950-an, Hasilkan Omzet hingga Rp 12 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kisah Owner Kj Ratna di Aceh Timur, Buka Usaha Fashion hingga Omzet Capai Rp 30 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Rani Rintis Usaha Dessert di Tengah Kesulitan Ekonomi, Kini Punya Omzet hingga Rp 45 Juta/Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.