BERITA POPULER

BERITA POPULER - Penyelundup Rohingya Kantongi Kartu UNHCR, Biaya Perjalanan Haji Tahun 2024 Naik

Diantaranya berita mengenai pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh, hingga tertangkapnya seorang warga negara Bangladesh yang diduga

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM
Rangkuman berita populer Serambinews.com kanal Nanggroe minggu ini, edisi 4-10 Desember 2024. 

SERAMBINEWS.COM - Berikut rangkuman berita populer Serambinews.com dari kanal Nanggroe minggu ini.

Ada sederet berita dan informasi seputar Aceh yang dikabarkan Serambinews.com selama sepekan terakhir ini, terhitung sejak 4-10 Desember 2023.

Dari sejumlah berita yang dikabarkan, ada 8 yang menarik perhatian pembaca.

Diantaranya berita mengenai pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Aceh, hingga tertangkapnya seorang warga negara Bangladesh yang diduga terlibat dalam kegiatan penyelundupan warga Rohingya ke Aceh.

Selain berita tersebut, ada juga sederet informasi lainnya.

Selengkapnya simak dalam rangkuman berita populer berikut.

Baca juga: BERITA POPULER - Alasan Rohingya Kabur dari Kamp Bangladesh, Sosok Zhafirah, Mengenal Pulau Galang

1. WN Bangladesh yang Selundupkan Rohingya Ternyata Kantongi Kartu UNHCR, Sempat Nyamar Jadi Pengungsi

Seorang pria asal Bangladesh belum lama ini diamankan oleh satuan Reskrim Polres Pidie.

HM (70) ditangkap oleh Satreskrim Polres Pidie di Kamp Mina Raya, Kecamatan Padang Tijie pada November 2023.

Warga negara (WN) Bangladesh ini diringkus lantaran diduga terlibat dalam kegiatan penyelundupan pengungsi Rohingya ke Aceh.

Kepala Kepolisian Resor Pidie, AKBP Imam Asfali dalam konferensi Pers yang digelar di Polres Pidie pada Rabu (6/12/2023) mengungkapkan, dalam menjalankan aksinya, HM bergabung bersama tiga rekan lainnya.

Namun, dua rekan HM berhasil kabur. Meski demikian, polisi telah mengantongi identitas mereka, yakni Zahangir dan Saber.

Kapolres Pidie mengatakan, kedua pelaku yang diduga terlibat dalam penyelundupan para pengungsi Rohingya itu juga telah dimasukkan dalam DPO Polres Pidie.

Baca selengkapnya.

2. Kepala Dinas Kesehatan Pidie juga Ketua IDI dr Arika Meninggal Dunia

Inna lillahi wainnailaihi rajiun. Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr Arika Husnayanti SpOg (K) telah meninggal dunia di RSUZA Banda Aceh sekira pukul 20.50 WIB, Minggu (3/12/2023).

Kabar duka ini begitu cepat merebak melalui WhatsApp ke sejumlah grup.

Kabar duka datang dari jajaran Satuan Kerja Perangkat Kabupaten ( SKPK) Pidie. Kepala Dinas Kesehatan dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG, ( K) meninggal dunia di RS dr Zainoel Abidin, Banda Aceh.

Salahsatunya diterima dari grup dikirimkan pihak Prokopim Setdakab Pidie.

Baca selengkapnya

Baca juga: 135 Pengungsi Rohingya yang Mendarat di Aceh Besar Kini Terluntang Lantung di Kota Banda Aceh

3. Pengungsi Rohingya Terang-terangan Ngaku Ingin Tinggal di Indonesia

Pengungsi Rohingya secara terang-terangan mengaku ingin tinggal di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh salah seorang pengungsi Rohingya yang mendarat di wilayah pesisir pantai Ie Meulee, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh pada Sabtu (2/12/2023).

"Insya Allah kami akan tinggal di sini," kata Deli Warsa salah seorang mengungsi dikutip dari TikTok @hotlisimanjuntak, Rabu (6/12/2023).

Diketahui akhir tahun ini Aceh kebanjiran pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kamp di Cox's Bazar, Bangladesh.

Beberapa kabupaten/kota yang menjadi tempat pendaratan pengungsi Rohingya di Aceh seperti Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur dan Sabang.

Baca selengkapnya

4. Polres Pidie Gagalkan Pelarian 14 Rohingya, Ditangkap di Grong-Grong, Diduga Ingin ke Malaysia

Polres Pidie berhasil menggagalkan pelarian 14 etnis Rohingya yang selama ini ditampung di Kamp Mina Raya, di Gampong Leun Tanjong, Kecamatan Padang Tiji.

"Manusia perahu" itu berhasil ditangkap polisi dalam razia di jalan nasional di Kecamatan Grong-Grong, Pidie, Rabu (29/11/2023) malam.

"14 etnis Rohingya itu kabur menggunakan mobil penumpang Hiace berhasil kita gagalkan di Kecamatan Grong-Grong," kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali, SIK kepada Serambinews.com, Kamis (30/11/2023).

Menurutnya, ke-14 etnis Rohingya yang kabur menggunakan mobil penumpang Hiace itu, diperkirakan dengan tujuan Malaysia.

Imigran Rohingya menunggu Hiace di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, setelah kabur dari Kamp Mina Raya Padang Tiji.

Baca selengkapnya.

Baca juga: Sosok HM, Petani Garam Bangladesh jadi Agen Selundup Rohingya ke Aceh, Raup Untung Miliaran Rupiah

5. Ternyata Ini Kelakuan Imigran Rohingya Sehingga Ditolak Warga di Bireuen dan Aceh Utara

Ada beberapa penyebab imigran Rohingya yang tiba menggunakan kapal kayu di Bireuen dan Aceh Utara.

Di mana menurut data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta, kedatangan pengungsi sudah ada 3 kapal.

Yaitu pada tanggal 14 November 2023, sebanyak 194 orang tiba di Pidie.

Lalu pada 15 November 2023, sebanyak 147 orang juga tiba di Pidie.

Terakhir pada 16 November 2023, ratusan pengungsi Rohingya tiba di Bireuen dan ditolak oleh warga.

Akhirnya rombongan tersebut bertolak ke pesisir pantai kawasan Ulee Madon, Aceh Utara.

Baca selengkapnya.

6. Biaya Perjalanan Haji Tahun 2024 Naik, Segini Biaya Haji Jamaah Asal Aceh

Kementerian Agama (Kemenag) Aceh mengungkapkan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang harus ditanggung jamaah asal Aceh setelah terjadi kenaikan.

Seperti diketahuai, pemerintah bersama DPR telah menyepakati jumlah BPIH 1445H/2024 M sebesar Rp 93.410.286.

Tapi jamaah tidak membayar penuh. Dari jumlah tersebut, 60 persennya akan dibayar oleh jamaah dengan nilai rata-rata Rp 56.046.172.

Sedangkan 40 persennya akan menggunakan nilai manfaat pengelolaan dana haji sebesar Rp 37.364.114.
Namun berapa total besaran biaya haji yang harus dibayar jamaah asal Aceh?

Baca selengkapnya

Baca juga: Media Asing Kembali Soroti Aceh Terkait Kedatangan Rohingya, Sebut Pemerintah Kekurangan Sumber Daya

7. Rohingya Datang Lagi ke Kota Sabang, UNHCR Buka Suara: Kita Mencari Alternatif Tempat

Sebanyak kurang lebih 139 etnis Rohingya kembali mendarat di Kota Sabang.

Para pengungsi tersebut berlabuh ke pesisir pantai Ie Meulee Sabtu (2/12/2023) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB menggunakan perahu kayu.

Protection Associate UNHCR Faisal Rahman mengatakan pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap para pengungsi etnis Rohingya tersebut, baik dalam hal biaya yang dibutuhkan, kebutuhan dasar, kesehatan, dan lain sebagainya.

"Jadi semua penanganan yang dilakukan itu, menjadi tanggung jawab kita dari UNHCR dengan lembaga mitra kita seperti IOM dan lainnya. Semaksimal mungkin kita mengusahakan tidak membebankan biaya kepada pemerintah," jelasnya.

Kemudian, Faisal menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut kepada Satgas Penanganan Pengungsi Nasional dan pemerintah baik di tingkat nasional, provinsi, maupun di daerah, mengenai relokasi atau penempatan selanjutnya para pengungsi tersebut.

Baca selengkapnya

Baca juga: VIDEO BREAKING NEWS – Seratusan Rohingya Kembali ke Kantor Gubernur Aceh, Ditolak Warga di Saree

8. Tengku Tinggi, Makam Sepanjang Tujuh Meter Diyakini Ulama Penyebar Islam Pertama di Aceh Tamiang

Sejarah penyebaran agama Islam di Aceh Tamiang sejauh ini masih menjadi pembahasan yang perlu dikaji mendalam.

Namun keberadaan makam sepanjang tujuh meter di Kampung Tengkutinggi, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang mengindikasikan Islam sudah masuk jauh sebelum pendudukan Belanda.

Makam yang terletak di kawasan HGU perusahaan perkebunan kelapa sawit ini diyakini sebagai Muhammad Ali.
Sejatinya Muhammad Ali berasal dari Arab, namun karena posturnya yang tinggi dan menetap di Aceh, warga lokal memanggilnya Tengku Tinggi.

“Nama asli beliau Muhammad Ali, kami di Aceh biasa memanggil guru mengaji itu Tengku, makanya dipanggil Tengku Tinggi,” kata Beno, salah satu juru kunci makam keramat Tengku Tinggi, Jumat (8/12/2023).

Belakangan nama Tengku Tinggi ini dijadikan sebagai nama desa atau tepatnya Kampung Tengkutinggi.

Keberadaan makam ini sangat mencolok karena ukurannya yang mencapai tujuh meter lebih.

Dibutuhkan waktu perjalanan 30 menit untuk mencapai makam ini dari pusat pemerintahan di Karangbaru.

Masyarakat sangat meyakini kalau Tengku Tinggi merupakan ulama yang membawa ajaran Islam di Aceh Tamiang.
Meski belum didukung sumber dan data kuat, warga memastikan kalau Tengku Tinggi sudah menginjakkan kaki di Aceh Tamiang sebelum Belanda menjajah Indonesia.

Baca selengkapnya

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved