Rohingya

Amerika Serikat Janji Pengungsi Rohingya Bakal Jadi Prioritas Pada 2024: Welcome Corps at Work

AS juga mendorong negara-negara ketiga untuk memperluas pemukiman kembali warga Rohingya, kata Departemen Luar Negeri AS

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/HENDRI
Sejumlah imigran etnis Rohingya di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin (11/12/2023). 

Sejak saat itu, setiap tahunnya telah terjadi rekor jumlah pengungsi tertinggi yang pernah tercatat.  

Pengungsi paksa secara global meningkat pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memperkirakan pada Desember 2023, lebih dari 130 juta orang terpaksa mengungsi atau kehilangan kewarganegaraan di seluruh dunia.  

“Bagi komunitas internasional, kebutuhan untuk memperluas basis dukungan bagi pengungsi di seluruh dunia sangatlah mendesak,” kata AS.  

Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya terhadap Global Compact on Refugees dan menggarisbawahi dedikasinya dalam memperjuangkan perlindungan dan solusi pengungsi. 

 

Jatah Makan Pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar Naik Mulai Januari 2024

Program Pangan Dunia PBB (WFP) akan meningkatkan jatah makanan untuk setiap pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh pada tahun depan.

WFP akan menaikan jatah makan setiap orang pengungsi Bangladesh dari USD 8 (Rp 124 ribu – kurs Rp 15.520) menjadi USD 10 (Rp 155 ribu) mulai bulan Januari 2024.

Hal itu diungkapkan Direktur WFP di Bangladesh, Dom Scalpelli yang dikutip dari kantor berita Dhaka Tribune, Jumat (15/12/2023).

“Dengan pendanaan yang diterima sejauh ini, kami akan dapat meningkatkan hak pangan dari USD 8 menjadi USD 10, mulai Januari 2024,” ujarnya.

Pihaknya mengaku senang mendengar kabar kenaikan jatah makan untuk para pengungsi Rohingya ini.

Dia berharap, para donatur seperti Amerika Serikat dan negara-negara donatur lainnya dapat terus memberi dana kepada WFP, sehingga kehidupan dan kebutuhan dasar Rohingya dapat dijamin

“Kami sangat senang dengan perkembangan positif ini dan berharap para donor akan terus mendanai kami untuk menjamin kebutuhan dasar Rohingya terpenuhi,” papar Dom Scalpelli.

Pengungsi Rohingya membangun tempat penampungan sementara beberapa hari setelah kebakaran membakar rumah mereka di kamp pengungsi di Ukhia, di distrik Cox's Bazar pada 25 Maret 2021.
Pengungsi Rohingya membangun tempat penampungan sementara beberapa hari setelah kebakaran membakar rumah mereka di kamp pengungsi di Ukhia, di distrik Cox's Bazar pada 25 Maret 2021. (Munir Uz zaman / AFP)

Dikatakannya, WFP menyambut baik kontribusi baru sebesar USD 87 juta dari Biro Bantuan Kemanusiaan (BHA) Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Ia mengungkapkan, pendanaan yang tepat waktu ini akan secara signifikan mendukung upaya WFP dalam memberikan bantuan penyelamatan nyawa kepada pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar dan di Pulau Bhasan Char.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved