Rohingya

Kondisi Keamanan Cox’s Bazar Memburuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Dalam Baku Tembak Awal Bulan Ini

Ini merupakan tanda terbaru memburuknya keamanan di kamp-kamp bantuan yang penuh sesak di negara tersebut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Munir Uz zaman / AFP
Pengungsi Rohingya membangun tempat penampungan sementara beberapa hari setelah kebakaran membakar rumah mereka di kamp pengungsi di Ukhia, di distrik Cox's Bazar pada 25 Maret 2021. 

Kondisi Keamanan Cox’s Bazar Memburuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Dalam Baku Tembak Awal Bulan Ini

SERAMBINEWS.COM – Situasi keamanan di pusat kamp pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh semakin memburuk.

Baku tembak antar dua kelompok bersenjata di kamp tersebut meletus pada awal Desember 2023 ini.

Akibatnya, empat pengungsi Rohingya meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat.

Kepala polisi setempat, Shamim Hossain menyebutkan, baku tembak selama satu jam terjadi antara Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) dan Organisasi Solidaritas Rohingya (RSO) pada Selasa (5/12/2023) malam.

Ini merupakan tanda terbaru memburuknya keamanan di kamp-kamp bantuan yang penuh sesak di negara tersebut.

Kamp yang menjadi tempat hampir 1 juta entinis Rohingya berlindung,  kini telah berubah menjadi medan pertempuran antara kelompok-kelompok bersenjata.

Pengungsi Rohingnya menempati apa saja yang tersedia di kawasan Cox's Bazar, distrik Bangladesh yang paling dekat dengan Myanmar.
Pengungsi Rohingnya menempati apa saja yang tersedia di kawasan Cox's Bazar, distrik Bangladesh yang paling dekat dengan Myanmar. (EPA)

Kelompok bersenjata tersebut telah menggunakan kamp permukiman sebagai pos penyelundupan narkoba dan penyelundupan manusia.

“Empat pengungsi Rohingya tewas dan dua warga Rohingya luka berat,” ujar Shamim terkait kejadian baku tembak tersebut, dikutip dari AFP.

Tidak ada kelompok yang memberikan komentar langsung mengenai bentrokan tersebut.

Sebelumnya, pada Juli 2023, enam pengungsi Rohingya tewas di Bangladesh menyusul bentrokan yang terjadi beberapa jam setelah jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengunjungi pemukiman tersebut untuk mengumpulkan kesaksian.

RSO telah menantang ARSA yang lebih besar dan lebih mapan untuk menguasai kamp-kamp tersebut sejak awal tahun ini, bertepatan dengan tindakan keras terhadap ARSA oleh pasukan keamanan Bangladesh.

Kekerasan telah lama terjadi di pemukiman pengungsi.

Polisi mengatakan lebih dari 60 pengungsi Rohingya tewas dalam bentrokan di kamp Bangladesh tahun ini, termasuk perempuan dan anak-anak.

Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengatakan pihaknya “khawatir dengan terus memburuknya kondisi keamanan di kamp-kamp tersebut.”

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved