Breaking News

Rohingya

Kondisi Keamanan Cox’s Bazar Memburuk, 4 Pengungsi Rohingya Tewas Dalam Baku Tembak Awal Bulan Ini

Ini merupakan tanda terbaru memburuknya keamanan di kamp-kamp bantuan yang penuh sesak di negara tersebut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Munir Uz zaman / AFP
Pengungsi Rohingya membangun tempat penampungan sementara beberapa hari setelah kebakaran membakar rumah mereka di kamp pengungsi di Ukhia, di distrik Cox's Bazar pada 25 Maret 2021. 

Malnutrisi juga tersebar luas, dan badan pangan PBB mengatakan kekurangan dana tahun ini telah memaksa mereka memotong jatah makanan hingga sepertiganya.

Warga Rohingya yang masih tinggal di Myanmar menghadapi penganiayaan berat oleh pihak berwenang yang tidak memberikan mereka kewarganegaraan dan akses terhadap layanan kesehatan.

Situasi menyedihkan baik di sana maupun di kamp-kamp Bangladesh telah mendorong ribuan warga Rohingya melakukan perjalanan laut yang berbahaya.

Mereka umumnya datang dan mendarat ke negara-negara Asia Tenggara hanya untuk bisa terbebas dari kamp Cox’s Bazar.

Lebih dari 1.500 pengungsi Rohingya telah mendarat di Aceh sejak pertengahan November 2023, menjadikan gelombang pengungsi Rohingya terbesar sejak tahun 2015.

 

Kengerian Cox’s Bazar Selama Ini, Sesama Pengungsi Rohingya Saling Tikam

Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia pada akhir tahun 2023 telah mencapai jumlah tertinggi sepanjang sejarah.

Kurang dari sebulan, sejak pertengahan November 2023, jumlah pengungsi Rohingya yang telah mendarat di Aceh hampir menyetuh 2000 orang.

Informasi didapatkan, mereka sengaja datang ke Indonesia untuk mencari kehidupan damai dan layak.

Sebab, kondisi Cox’s Bazar – tempat bernaungnya 1 juta pengungsi Rohingya di Bangladesh – telah mengalami sejumlah permasalahan.

Kekerasang geng-geng telah meningkat sejak tahun 2022 dan berkurangnya jatah makan dari donatur internasional untuk mereka.

Surat kabar Amerika Serikat, The Washington Post pada Maret 2023 lalu pernah menerbitkan berita terkait kondisi kengerian yang terjadi di Cox’s Bazar selama ini.

Dalam artikelnya, media itu melaporkan bahwa enam tahun setelah Junta militer Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, gelombang kekerasan melanda kamp-kamp penampungan Rohingya di Bangladesh.

Kelompok militan Rohingya yang pernah menjadi sasaran militer Myanmar telah berbalik melawan satu sama lain.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved