Pilkada dan Suara-suara Etnis Tionghoa di Banda Aceh

Suara-suara etnis Tionghoa di Banda Aceh jelang Pilkada 2024, mulai dari sikap politik, hak hingga partisipasi dalam Pemilu mendatang.

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
Masyarakat etnis Tionghoa di sebuah warung kopi di Gampong Mulia, Banda Aceh pada Selasa (21/11/2023). Suara-suara etnis Tionghoa di Banda Aceh jelang Pilkada 2024, mulai dari sikap politik, hak hingga partisipasi dalam Pemilu mendatang 

Sementara nama lain juga muncul yaitu Teuku Irwan Djohan, Anggota DPRA fraksi Partai NasDem yang digadang maju sebagai bakal Calon Wali Kota Banda Aceh pada Pilkada 2024 mendatang.

"Yang agak familiar Mualem, tapi kalau tersentuh langsung sih belum ke warga," ungkap Leonardi yang sejak tadi duduk di samping Armin.

Terkait sosok yang muncul dalam kontestasi Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Aceh 2024, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh juga melakukan pemantau analisis berdasarkan pemberitaan dan eksistensi para tokoh di kancah perpolitikan Aceh.

Pemantauan terhadap ketiga Bacagub Aceh ini difokuskan sepanjang periode Agustus-Oktober 2023 khusus melalui media sosial.

Hasilnya, muncul tiga nama yakni Mualem, Ketua Umum DPP Partai Aceh (PA) yang juga Wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017.

Partai yang dipimpinnya juga tercatat sebagai peraih suara dominan di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).

Kemudian Nasir Djamil, salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga anggota DPR RI dapil Aceh selama empat periode sejak 2004 silam. 

Selanjutnya Nezar Patria, tokoh muda Aceh nonpartai di kancah nasional, yang saat ini menjabat Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI dan pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di BUMN hingga lama berkecipung di dunia jurnalistik.

Masih dalam bincang-bincang bersama masyarakat etnis Tionghoa, di tempat yang sama.

Salah seorang Warga Gampong Laksana, Thomas menyampaikan, terkait siapa yang memimpin ke depan, pihaknya sebenarnya tidak muluk-muluk.

Siapapun pemimpin ke depan, menurutnya yang terpenting bisa berkomunikasi dengan mereka dan memberikan kenyamanan dalam berbisnis bagi seluruh masyarakat Aceh.

Dia berharap pemimpin yang terpilih nanti bisa menciptakan industri dan meningkatkan nilai tambah barang-barang di Aceh.

"Kita tidak mau barang-barang dikirim ke Medan terus, harusnya kita bisa produksi sendiri barang mentah menjadi punya nilai tambah," kata Thomas.

Hal yang sama diungkapkan Harianto, Warga Gampong Laksana. Bicara sosok politisi yang dekat dengan etnis Tionghoa, menurutnya bisa ditabalkan pada Mualem dan Irwan Djohan.

Walau tidak menyentuh langsung, setidaknya sosok mereka masih membangun komunikasi dengan masyarakat etnis Tionghoa.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved