Breaking News

Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri Sudah Habisi 4 Orang, 3 Korban Diracun dan 1 Perempuan Dicekik

Dari penelisikan lebih lanjut, penyidik Sat Reskrim Polres Wonogiri menguak tambahan dua korban lain yang dibunuh oleh Sarmo.

Editor: Faisal Zamzami
TribunSolo.com / Erlangga Bima
Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri (berbaju orange), yang dihadirkan saat jumpa pers yang dilangsungkan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). 

Dari hasil penyelidikan, Sarmo mengaku telah membunuh dua orang yakni Sunaryo (47), warga Jatipurno, Wonogiri dan Agung Santoso (47), Warga Klaten.

Jenazah keduanya ditemukan sudah dalam bentuk kerangka di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri pada 7 Desember 2023.

Dua korban tersebut dibunuh dengan diracun menggunakan potas ke dalam minumannya.

Korban Agung Santoso pamit meninggalkan rumah pada 24 November 2021 dengan mengendarai motor. Saat itu ia pamit untuk menagih utang ke salah satu orang di Sleman, Yogyakarta.

Setelah itu Agung tak diketahui keberadaannya dan pihak keluarga sempat membuat laporan ke polisi.

Belakangan diketahui Agung dibunuh oleh Sarmo pada 24 November 2021. Saat itu Sarmo mencampur potas dalam botol air kecil yang kemudian diminum oleh Agung.

Agung dibunuh karena dilatarbelakangi bisnisnya dengan pelaku.

Sementara korban Sunaryo dibunuh karena permasalahan gadai mobil. Sarmo yang saat itu menggadai mobilnya ke Sunaryo sebesar Rp 48 juta ditagih karena sudah jatuh tempo.

Namun Sarmo belum bisa menebusnya.

Saat bersama Sunaryo, Sarmo membeli minuman di sebuah angkringan di Kecamatan Girimarto. Lalu ia mencampur potas ke es teh milik Sunaryo.

Tubuh korban kemudian dikubur di area tempat penggergajian atau pemotongan kayu milik Sarmo. Sebenarnya, Polisi sudah mengendus kasus orang hilang ini hingga tempat penggergajian kayu itu.

"Ternyata pengakuan tersangka ditimbun serbuk kayu dan kemudian juga disiram solar untuk menghilangkan jejak," kata Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.

Sebelumnya, korban Sunaryo sempat dikubur tepat di atas tempat tidur pelaku selama tiga bulan.

 
Oleh pelaku, jasad korban dikubur dengan serbuk kayu sisa penggergajian kayu. Kepada polisi, Sarmo mengaku mayat korban dikubur di bawah dipannya selama tiga bulan.

"Saya sudah biasa kalau seperti itu. Maksudnya sudah biasa tidur sendiri di tempat angker," jelasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved