Breaking News

Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri Sudah Habisi 4 Orang, 3 Korban Diracun dan 1 Perempuan Dicekik

Dari penelisikan lebih lanjut, penyidik Sat Reskrim Polres Wonogiri menguak tambahan dua korban lain yang dibunuh oleh Sarmo.

Editor: Faisal Zamzami
TribunSolo.com / Erlangga Bima
Sarmo, pembunuh berantai di Wonogiri (berbaju orange), yang dihadirkan saat jumpa pers yang dilangsungkan di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). 

Selain itu Sarmo mengaku mencoba menghilangkan jejak, salah satunya dengan menghancurkan potongan tulang milik korban.

"Kalau tulangnya saya tumbuk pakai potongan kayu jati. Tumbuk bakar tumbuk bakar terus sampai habis," ucap dia.

"Sekitar lima jam, sampai buktinya hilang," imbuhnya.

Selain itu, pelaku juga sempat menyiram sekitar lokasi mengubur korban dengan solar agar tidak terendus anjing pelacak. Korban ketiga yang diracun oleh pelaku hingga tewas adalah Sudimo.

Baca juga: Sosok Sarmo Pembunuh Berantai di Wonogiri, Racuni 2 Korban Pakai Apotas, Ini Motif Pelaku

Bunuh perempuan tahun 2020

Polisi mengatakan dari pemeriksaan Kamis (21/12/2023), ditemukan lagi 1 korban yang tewas dibunuh oleh Sarmo. Korban adalah K (26), seorang ibu rumah tangga yang dibunuh oleh pelaku tahun 202.

K yang telah memiliki anak dan suami mengenal pelaku melalui Facebok. Keduanya kemudian pergi ke daerah Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri untuk menjual motor milik K pada 12 Februari 2020.

Pulang dari jual motor, keduanya sempat mampir ke Tawangmangu. Saat pulang, mereka berteduh di daerah Kecamatan Puhpelem Wonogiri karena hujan deras.

"Saat berteduh pelaku mengetahui K mempunyai uang dari jual sepeda motor, lalu pelaku merayu untuk meminjam uang," tambahnya.

Korban memilih untuk tidak meminjamkan uang hasil menjual sepeda motor itu.

"Sekira pukul 18.00 waktu itu akhirnya K dibunuh dengan cara dicekik di tempat berteduh itu," ujar Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri

Setelah itu pelaku mengambil ponsel dan uang milik korban sebesar Rp 11,5 juta.

Jenazah korban kemudian dibawa tersangka ke Tempat Pemakaman Umum (TPU), Desa Giriharjo, Kecamatan Puhpelem, Kabupaten Wonogiri.

Iptu Yahya Dhadiri juga menyebut pelaku sempat mengirim pesan ke suami K setelah membunuh korban.

"Pesan yang diberikan, K meminta cerai dan akan pergi ke Kalimantan dengan pacar barunya. Seolah-olah K pergi," imbuhnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved