Salam

Waspadalah, Banjir Masih Mengancam

Rossby Ekuator adalah suatu fenomena yang terjadi di fluida (atmos-fer/lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Sultan Iskandar Muda mencatat wilayah di Aceh Besar berpotensi terjadinya peningkatan intensitas curah hujan mulai dari sedang hingga lebat, Rabu (15/11/2023) 

HARIAN Serambi Indonesia edisi Minggu (31/12/2023) memberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, mengimbau masyarakat Aceh agar waspada terhadap bencana hidrometeorologi.

Forecaster on Duty BMKG Kelas I SIM, Nofrida Handayani So-dik, Sabtu (30/12/2023), mengatakan, dalam beberapa hari ke depan Aceh masih berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Terlebih, saat ini sejumlah wilayah di Aceh ke-rap dilanda banjir. Menurutnya, sebagian besar wilayah Aceh masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta terpantau gelombang atmosfer Rossby Ekuator aktif.

Rossby Ekuator adalah suatu fenomena yang terjadi di fluida (atmos-fer/lautan) yang berotasi secara berpasangan dan bergerak ke arah barat di sekitar kawasan ekuator. Kondisi tersebut dapat meningkatkan poten-si pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Aceh.

Potensi hujan lebat disertai angin kencang berpeluang terjadi hampir di seluruh Aceh, khususnya kawasan pesisir barat yang meliputi Aceh Barat, Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Barat Daya (Abdya), Nagan Raya, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Ta-miang, Aceh Tenggara, Langsa, Simeulue, dan Aceh Utara. Akibat-nya, daerah-daerah yang berada di dataran rendah bisa berpoten-si terjadi banjir. Terlebih, daerah pegunungan agar lebih waspada akan potensi banjir bandang hingga tanah longsor.
Merujuk pada peringatan BMKG tersebut, kita masyarakat Aceh--khususnya yang tinggal di dataran rendah--agar terus mewaspadai ancaman atau potensi banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu atau tiba-tiba. Apalagi, menurut prediksi BMKG bahwa fenomena La Nina (kebalikan dari El Nino atau kemarau panjang) akan menca-pai puncaknya pada Maret 2024 mendatang.

Ini berarti bahwa hingga tiga bulan ke depan, curah hujan masih tinggi. Karena tanah sudah jenuh menampung dan me-nyerap air hujan, maka akan terjadi banjir genangan dan ban-jir limpasan (kiriman) dari hulu ke hilir seperti yang dialami Aceh Singkil sejak Oktober hingga akhir Desember 2023. Seperti dii-ngatkan dan direkomendasikan oleh para pakar hidroteknik dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK), kondisi yang ter-jadi di Singkil saat ini disebabkan oleh banyak hal.

Di antaranya, faktor La Nina, curah hujan tinggi, pendang-kalan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Singkil, turun-nya permukaan tanah, banjir rob, intrusi air laut, penduduk ting-gal di kawasan tempat genangan air, serta penyusutan vegetasi sempadan pantai yant dapat menyebabkan abrasi pantai.

Apa yang terjadi di Singkil saat ini bukan tak mungkin sewaktu-waktu akan melanda kabupaten/kota lain di Aceh, khu-susnya pada daerah yang berada di dataran rendah. Karena itulah, sikap waspada dan upaya pencegahan akan terjadinya banjir perlu dilakukan bersama oleh semua elemen masyara-kat. Sebab, saat banjir melanda akan banyak kerugian yang di-timbulkan, mulai dari kerugian materi hingga risiko kesehatan. Hal itu sudah sering kita lihat selama ini saat sejumlah daerah di Aceh direndam banjir.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, banyak hal yang bisa kita lakukan sejak dini. Kalaupun banjir tak bisa dihalang, tapi minimal dampak yang diterima masyarakat akibat bencana alam tersebut bisa berkurang dari biasanya. Upaya itu antara lain, menjaga lingukungan sekitar, hindari membangun rumah di pinggiran sungai, melaksanakan program tebang pilih dan re-boisasi, membuang sampah pada tempatnya, rajin membersih-kan saluran air, perlu dibangun tanggul pemecah gelombang, serta menggalakkan penanaman hutan mangrove (bakau). Langkah-langkah terse-but kiranya menjadi bentuk kewaspadaan kita dalam mengha-dapi ancaman banjir yang masih terus terjadi hingga puncak La Nina pada Maret mendatang. Semoga!(*)

 

POJOK

Aceh masih berpotensi banjir
Untuk menghadapi banjir, kita juga perlu persiapan kan?

Pelabuhan Balohan kembali dikelola BPKS
Kira-kira akan makin maju atau semakin tak berkembang ya?

710 orang meninggal akibat laka lantas
Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas belum juga meningkat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Geng dan Gagalnya Pembinaan Sosial

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved