Citizen Reporter

Musim Durian Tiba, Yuk Liburan ke Tangse

Selang musim durian tiba sejak beberapa pekan terakhir, pengepul durian dadakan di wilayah Kecamatan Tangse semakin meningkat.

Editor: Muhammad Hadi
FOTO TAUFIK AR RIFAI
Buah Durian dari Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh 

TAUFIK AR RIFAI, jurnalis dan fotografer lepas asal Tangse yang bermukim di Banda Aceh, melaporkan dari Tangse, Pidie

PIDIE – Hari masih pagi, Sabtu (6/1/2024), arah jam masih menunjukkan pukul 07.15 WIB.

Abdul Wahab (45), sudah bertandang ke kebun durian milik warga di Dusun Neubok Dalam, Gampong Blang Dhot, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Meski kabut masih membatasi jarak pandang, tak menyurutkan langkahnya menghampiri gubuk-gubuk kecil milik petani durian.

“Beungoh nyoe beuawai bacut tajak. Bek enteuk icok le meugee laèn (pagi ini harus cepat sedikit kita pergi. Jangan nanti (durian) diambil oleh pengepul lain),” ujar Abdul Wahab sambil memarkirkan sepeda motornya.

Buah Durian dari Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Buah Durian dari Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh (FOTO TAUFIK AR RIFAI)

Abdul Wahab adalah salah satu dari sejumlah potret pengepul durian.

Selang musim durian tiba sejak beberapa pekan terakhir, pengepul durian dadakan di wilayah Kecamatan Tangse semakin meningkat.

Hampir setiap paginya, ia bersama pengepul durian lainnya berlomba-lomba menghampiri gubuk-gubuk kecil milik petani durian untuk dibelinya.

Baca juga: Ingin Memilih Durian Berkualitas Tinggi dari Bau, Bentuk, hingga Cara Tepuk, Begini Caranya

Khususnya menjelang akhir pekan, ia mengaku rela mengorbankan jam tidur menunggu durian jatuh langsung dari kebun milik warga. 

Mereka pun harus melewati jalan setapak di hutan yang becek karena musim penghujan serta cuaca yang tak menentu.

Bahkan, ada pengepul durian di desa lainnya harus menyeberangi derasnya air sungai atau melewati jembatan gantung.

Jarak tempuh yang dilalui ini pun terbilang panjang dan penuh resiko.

Berbicara soal Tangse, tak hanya dikenal panorama alamnya yang indah.

Belum lagi soal kuliner yang sangat terkenal, misalnya gurihnya ikan keurulieng yang hidup di sepanjang aliran sungai serta beras Tangse yang citarasanya lumayan memanjakan lidah.

Begitu halnya saat musim durian tiba, penjual durian dadakan itu terlihat berjejeran di sepanjang jalan lintas nasional Tangse – Geumpang.

Baca juga: Simak, Ini Manfaat Makan Biji Durian Menurut dr Zaidul Akbar

Musim durian membawa berkah bagi petani termasuk pedagang dadakan di desa kecil di pedalaman Kabupaten Pidie tersebut.

Banyak lapak-lapak pedagang buah durian bermunculan di tepi jalan hingga ke pusat pasar tradisional di ibukota Tangse.

Kawasan yang dijuluki “desa sejuk tanpa salju” inipun terlihat sibuk.

Musim Buah Durian dari Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Musim Buah Durian dari Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh (FOTO TAUFIK AR RIFAI)

Banyak kendaraan roda dua dengan dua sisi kanan kiri diisi keranjang penuh dengan buah durian.

Meski tahun ini musim buah durian tidak merata. Banyak pohon durian tidak menghasilkan buah.

Namun harganya masih stabil sehingga cocok bagi pengunjung yang isi dompetnya pas-pasan.

Apalagi, sensasi mencicipi durian langsung dari kebunnya menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung.

Selain menikmati legitnya durian, pengunjung juga dapat menikmati panorama alam di kawasan perbukitan nan sejuk dengan gemercik air sungai yang mengalir di celah-celah bukit.

Baca juga: Abdya Banjir Durian, Harga Anjlok, Hanya Rp 10 Ribu Hingga Rp 20 Ribu Per Buah

“Meunyoe sinoe geukheun nyoe drien mie eh. Adakpih ubit, asoe jih teubai ngon mameh. Nyoe asoejih warna kuneng boh manok (Kalau disini, kami menyebutnya durian si kucing tidur.

Biarpun ukurannya kecil, dagingnya lumayan tebal dan manis. Dagingnya juga berwarna kuning telur),” ucap Muhammad Ali, salah satu petani durian setempat sambil memperlihatkan duriannya.

Bagi warga Tangse, durian “mie eh” alias sikucing tidur memang terkenal rasanya manis dan dagingnya berwarna kuning telur.

Kebun Durian di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Kebun Durian di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh (FOTO TAUFIK AR RIFAI)

Meski ukurannya tidak terlalu besar, durian ini selalu menjadi rebutan bagi penikmat buah durian. Buah ini pun langsung diborong saat tiba di tangan pengepul.

Soal harga penjualan per satu bijinya, harga durian pun sangat bervariasi.

Mulai dari harga Rp5000 hingga Rp40ribu. Harga jual ini tergantung ukuran durian.(*)

Baca juga: Viral Kakek Diamuk Massa di Temanggung, Gegara Pohon Durian Ditebang, Minta Ganti Rugi Rp50 Juta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved