Jurnalisme Warga
Dahsyatnya Dapur Dashat untuk Cegah Stunting
Kini permasalahan stunting menjadi topik panas, semakin viral menggelinding dan laris manis digoreng menjadi topik bahasan di semua kalangan, mulai da

Pada setiap kunjungan ahli gizi peserta Dashat diajarkan cara mengolah menu-menu yang diinovasi secara kreatif oleh peserta dibarengi demo memasak langsung serta penyajian menarik.
Peserta Dashat juga diajarkan cara memasak menggunakan bahan pangan lokal yang tersedia di sekitar gampong mereka.
Kalau letaknya di pinggir laut maka kita olah ikan laut menjadi makanan yang menarik untuk balita, seperti sate ikan dan bakso ikan. Kami sampaikan ke ibu-ibu bahwa semua ikan kaya protein, tidak mesti ikan salmon yang harganya selangit. Ikan kembung yang mudah kita dapat pun tak kalah kandungan gizinya daripada ikan salmon.
Dalam edukasi kami sampaikan bahwa negeri ini kaya hasil bumi, sayur-sayuran dapat ditanam di pekarangan, dan kalaupun harus membeli dapat mudah ditemui di pasar-pasar dengan harga terjangkau.
Bumbu-bumbu makanan juga dapat diolah sendiri karena kita kaya akan rempah alami, seperi merica, ketumbar, jintan, dan lain-lain, diracik dengan tangan sendiri lebih enak. Tidak perlu beli bumbu instan yang kaya pengawet.
Dari kunjungan-kunjungan yang berlangsung lima kali di masing-masing gampong terlihat perkembangan pemahaman peserta dalam pengolahan dan penyajian menu. Peserta sangat antusias dan semangat luar biasa untuk belajar mengolah dan menyajikan makanan dengan sangat menarik.
Kalau di hari-hari awal peserta Dashat lebih banyak diam mendengarkan dan cenderung tidak berani mencoba, tetapi pada hari-hari berikutnya sudah berani berinovasi melakukan pengolahan menu sendiri secara benar tanpa perlu bantuan.
Mereka juga semakin paham cara menghidangkan porsi makanan sesuai kebutuhan dan juga menghitung porsi dari ukuran gram diterjemahkan dalam ukuran rumah tangga, misalnya 100 gram nasi sama dengan 10 sendok makan dan lainnya.
Dari kegiatan tersebut kami para ahli gizi sangat puas karena telah bisa meningkatkan pemahaman ibu-ibu tentang gizi menu seimbang dan ternyata perubahan perilaku akan cepat terjadi bila disertai praktik langsung, bukan teori semata.
Reportase ini mudah-mudahan menjadi catatan bagi para pihak, ternyata program Dashat sangat dahsyat mengubah perilaku masyarakat, khususnya ibu dalam pengolahan dan penyajian makanan bagi keluarganya. Andaikan semua desa/gampong mendapatkan kegiatan seperti ini maka setiap anak yang lahir akan mendapatkan asupan makanan dengan gizi seimbang dan akan lahir generasi bebas stunting. Semoga prevalensi stunting di Indonesia dan di Aceh khususnya cepat turun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.