Rohingya

Jeritan Pilu Pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Rumah Terbakar dan Kekerasan Meningkat: Menderita

Kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 1:00 waktu setempat, dan api berhasil dipadamkan pukul 04:00 waktu setempat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
AFP
Seorang pengungsi Rohingya duduk di tengah puing-puing rumahnya yang hangus akibat kebakaran hebat di kamp 5 Cox's Bazaar pada dini hari tanggal 7 Januari 2024. Sekitar 7.000 pengungsi Rohingya di Bangladesh kehilangan tempat berlindung setelah dugaan serangan pembakaran melanda kamp mereka membakar 1000 rumah. 

UNHCR mengatakan bahwa relawan tanggap kebakaran bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran untuk mengendalikan api.

Belum jelas apa penyebab kebakaran tersebut.

Namun Islam mengatakan bahwa laporan dari para pengungsi menyatakan kalau kebakaran tersebut disebabkan oleh oven lumpur.

Disisi lain, kebakaran tersebut bertepatan dengan pemilihan umum Bangladesh pada Minggu (7/1/2024).

Sehari sebelum pemungutan suara dibuka, polisi melaporkan sejumlah kasus dugaan pembakaran di TPS serta insiden di kereta penumpang yang menewaskan empat orang .

“Kami telah memerintahkan penyelidikan terhadap kebakaran (di kamp pengungsi),” kata Komisaris pengungsi Bangladesh di Cox's Bazar, Mohammed Mizanur Rahman.

"Kami menduga ini adalah tindakan pembakaran,” yakinnya.

Baca juga: Penampungan Rohingya di Sumut Memprihatinkan, UNHCR Minta Bisa Digeser dan Dekat dengan Air Bersih

Kebakaran sering terjadi di antara bangunan darurat yang padat di Cox's Bazar, terutama selama musim kemarau dari bulan November hingga April.

Satu kebakaran pada tahun 2021 menewaskan 15 pengungsi, sementara kebakaran lainnya terjadi pada tahun lalu yang menghancurkan sekitar 12.000 shelter.

“Penyebab kebakaran saat ini masih belum diketahui, dan kami diyakinkan oleh otoritas pemerintah bahwa penyelidikan terhadap penyebab kebakaran akan dilakukan,” kata Rahman.

Disisi lain, kekerasan antara kelompok-kelompok Rohingya yang bersaing juga melanda kamp-kamp tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Lebih dari 60 pengungsi tewas dalam perang wilayah dan bentrokan terkait narkoba tahun lalu, menurut laporan polisi.

Lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh dari Myanmar selama beberapa dekade.

Data itu termasuk sekitar 740.000 orang yang melintasi perbatasan mulai akhir Agustus 2017, ketika militer Myanmar melancarkan tindakan keras yang brutal.

Kondisi di Myanmar semakin memburuk sejak pengambilalihan militer pada tahun 2021, dan upaya untuk memulangkan para pengungsi telah gagal. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved