Breaking News

Kesehatan

Ini Batas Operasi Caesar Agar Bisa Hamil Lagi

Maksimal tiga kali dan kita juga mesti menilai dulu nanti dokternya melihat bagaimana kondisi luka operasi sesarnya, syukur-syukur kamu lahiran sesar

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
YouTube Kacamata dr Boyke
dr Boyke mengungkap durasi yang ideal saat berolahraga untuk pasangan suami istri sehingga dapat memuaskan saat berhubungan seksual. 

Sudah Operasi Caesar Dua Kali, Apakah Masih Bisa Hamil Lagi? Begini Jawaban dr Boyke

SERAMBINWS.COM - Menurut dr Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS batas hamil setelah operasi caesar yang pertama adalah tiga kali kehamilan.

"Maksimal tiga kali dan kita juga mesti menilai dulu nanti dokternya melihat bagaimana kondisi luka operasi sesarnya, syukur-syukur kamu lahiran sesar dengan dokter yang sama sehingga si dokter itu tahu betul kualitas jahiitannya dan juga proses penyembuhannya," kata dr Boyke dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Kacamata dr Boyke, Senin (29/1/2024).

Lebih lanjut, dr Boyke mengatakan, adapun batas hamil setelah operasi caesar pertama adalah dua kali. Artinya keseluruhan Bunda hanya bisa tiga kali mempunyai kesempatan hamil, jika lebih dari itu, sangat berisiko. 

Dan perlu diingat, setelah operasi caesar, Bunda tidak bisa lagi lahiran secara normal.

"Jangan lebih daripada tiga kali, tapi tolong kamu gabisa lahiran secara normal karena sudah dua kali sesar," pungkas dr Boyke.

Batas maksimal operasi caesar

Dalam kesempatan berbeda, dr Boyke mengatakan, secara teori wanita bisa melakukan persalinan caesar sebanyak tiga kali.

"Sebenarnya kalau sesuai dengan teoritis ya maksimal tiga kali. Setelah tiga kali langsung diikat, itu pelajaran teorinya," kata Boyke dikutip dari Kompas.com.

Namun Boyke mengatakan, jika operasi caesar dilakukan oleh dokter yang sama, bisa lebih dari itu.

Sebab operasi caesar oleh dokter yang sama bisa mengetahui kondisi dan luka caesar sebelumnya.

"(Dokter yang sama) ada yang bahkan sampai berani melakukan sampai 3 atau 4 kali untuk caesar," ujarnya.

Dokter biasanya akan memastikan kondisi segmen uterus untuk memastikan bahwa persalinan caesar ketiga atau keempat bisa dilakukan.

Apakah bisa melahirkan normal setelah operasi caesar?

dr Boyke menjelaskan, wanita hamil yang melahirkan secara caesar pada persalinan pertama, masih bisa melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya.

"Masih bisa (melahirkan secara normal) asalkan dokternya sabar dan mau menunggu," tutur Boyke.

Selain itu, Boyke juga menegaskan bahwa persalinan normal tidak boleh dirangsang dan diberikan infus.

Namun, pada wanita yang telah melahirkan secara caesar sebanyak dua kali, maka persalinan ketiga tidak bisa dilakukan secara normal.

"Tidak mungkin (normal). Kalau sudah dua kali caesar tidak mungkin normal," ungkapnya.

Adapun bagi wanita yang sudah dua kali menjalani caesar, maka persalinan ketiga sangat disarankan untuk melakukan caesar.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Uhamka, Wawang Sukarya.

"Bila sudah operasi melahirkan dua kali, maka kelahiran ke-3 harus operasi lagi," kata dia.

Wawang mengimbau, sebaiknya operasi caesar tidak dilakukan lebih dari tiga kali karena dikhawatirkan terjadi komplikasi.

"(Komplikasi bisa berupa) robekan rahim dan operasi sukar karena ada perlengketan-perlengketan dalam rongga perut sebagai efek samping operasi sebelumnya," jelas dia.

Risiko operasi caesar

Spesialis obstetri dan ginekologi sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unika Soegijapranata Semarang Indra Adi Susianto mengungkapkan, beberapa risiko operasi caesar yang dilakukan berulang-ulang.

"Semakin banyak riwayat bedah caesar dapat memengaruhi kesehatan dan keamanan pada kehamilan di masa mendatang," ujarnya.

Berikut risiko operasi caesar yang dilakukan secara berulang-ulang:

1. Masalah dengan plasenta Indra menyampaikan, persalinan caesar yang dilakukan berulang-ulang dapat memicu masalah plasenta.

"Semakin banyak operasi caesar yang dijalani, semakin besar risiko mengalami masalah dengan plasenta," kata dia.

Masalah itu di antaranya plasenta akreta atau plasenta tertanam terlalu dalam ke dinding rahim dan plasenta previa atau kondisi saat plasenta menutupi sebagian atau seluruh pembukaan serviks atau leher rahim.

Kondisi keduanya bisa mengakibatkan risiko kelahiran bayi prematur, pendarahan berlebihan, hingga pengangkatan rahim atau histerektomi. 

2. Komplikasi adhesi

Persalinan caesar yang dilakukan beberapa kali juga bisa memicu terjadinya adhesi atau pita jaringan seperti bekas luka.

Adhesi ini akan muncul setelah ibu hamil melakukan persalinan caesar.

Adhesi dapat mempersulit operasi caesar dan meningkatkan risiko cedera kandung kemih atau usus yang berakibat pada pendarahan berlebihan.

3. Komplikasi terkait insisi

Insisi adalah metode penyayatan pada dinding rahim yang pasti dilakukan pada saat persalinan caesar.

Operasi caesar yang dilakukan berulang-ulang bisa meningkatkan risiko komplikasi insisi.

"Risiko masalah terkait sayatan, seperti hernia, meningkat seiring bertambahnya jumlah sayatan perut sebelumnya. Perbaikan bedah mungkin diperlukan," tutur Indra.

Operasi caesar merupakan prosedur kebidanan yang dapat menyelamatkan ibu dan bayi akibat komplikasi proses maupun kegawatan bayi.

Namun, Indra mengatakan, operasi caesar yang tidak tepat justru bisa berdampak negatif bagi bayi dan kesehatan sang ibu. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved