Antisipasi Gangguan Keamanan Jelang Pemilu 2024, Polres Bireuen Gencarkan Razia Kendaraan

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen 

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Berbagai jenis kendaraan baik roda dua, roda empat, dan lainnya yang melintas di depan Mapolres Bireuen diberhentikan dan diperiksa dalam razia jajaran Polres Bireuen, Selasa (30/1/2024) malam.

Razia dilakukan selain sebagai upaya mencegah berbagai kemungkinan menjelang pelaksanaan pemilu juga merespons aduan masyarakat menyangkut kendaraan roda dua memakai knalpot brong. 

Kasi Humas Polres Bireuen Ipda Marzuki didampingi Kasubsi PIDM Bripka Safwan Rizal kepada Serambinews.com, Rabu (31/1/2024) mengatakan, razia merupakan  quick respon aduan masyarakat meminta  Polres Bireuen untuk meningkatkan patroli dan razia. 

Patroli dan razia, guna mengantisipasi aksi kriminalitas dan gangguan keamanan menjelang Pemilu dalam waktu dekat. Saat razia sejumlah kendaraan, baik kendaraan umum, pribadi, angkutan barang dan sepeda motor turut diperiksa.

Disebutkan Bripka Safwan Rizal, ini sebagai upaya mencegah tindakan kriminal, seperti narkoba, senjata api, bahan peledak, senjata tajam, dan juga memeriksa surat-surat kendaraan serta penggunaan knalpot yang tidak standar.

Kapolres Bireuen AKBP Jatmiko SH SH saat memimpin razia tersebut mengatakan, razia dan patroli akan terus ditingkatkan terlebih menjelang pemilu serentak 2024. Tujuannya adalah mencegah aksi kriminalitas guna terciptanya situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat.

"Malam ini kami kembali menggelar razia kepolisian, dengan tujuannya adalah menciptakan keamanan dan ketertiban dengan sasaran kendaraan umum, pribadi, anggota juga memeriksa surat-surat kendaraan serta penggunaan knalpot tidak standar atau tidak sesuai spesifikasi teknis," ujarnya.

Dalam razia yang melibatkan puluhan personel tim razia juga memeriksa ada tidaknya narkoba, senjata tajam, senjata pi dan bahan peledak.

Sebelumnya, jajaran Polres Bireuen di-backup oleh Brimob Yon B Lhokseumawe juga melaksanakan patroli ke wilayah Kecamatan Peusangan, Kuta Blang dan Gandapura.

Sasarannya adalah lokasi rawan aksi kriminalitas seperti curat dan curas, serta lokasi yang diindikasi digunakan untuk balap liar. (*)