Konflik Palestina vs Israel
PM Israel Benjamin Netanyahu Terjerat Kasus Korupsi, Ketua Tim Pembela Pilih Mundur
Mundurnya ketua tim pembela ini membuat pembelaan yang dibuat tim pengacara Netanyahu selama ini menjadi runtuh.
Berdasarkan hukum Israel, dia tidak diharuskan mundur dari jabatannya kecuali dia terbukti bersalah dan hukuman tersebut tetap ditegakkan selama proses banding.
Awal tahun ini, pemerintahannya mengeluarkan undang-undang yang secara efektif mencabut kewenangan pengadilan di negara tersebut untuk menyatakan seorang perdana menteri tidak layak menjabat.
Kritikus berpendapat bahwa undang-undang tersebut disahkan demi kepentingan Netanyahu di tengah persidangan korupsi yang sedang berlangsung dan telah mengajukan keberatan terhadap undang-undang tersebut di hadapan Mahkamah Agung negara tersebut.
40 Pejabat Tinggi Desak Netanyahu Dipecat,
Lebih dari 40 pejabat dan mantan pejabat keamanan nasional Israel, ilmuwan ternama, dan pemimpin bisnis terkemuka dilaporkan menyerukan kepada Presiden Israel untuk secara paksa memecat Benjamin Netanyahu dari jabatannya.
Mereka menilai, Netanyahu merupakan ancaman “eksistensial” terhadap negara tersebut.
Dalam suratnya kepada Presiden Israel Isaac Herzog, para pejabat tersebut menganggap Netanyahu “yang paling bertanggung jawab” karena “menciptakan keadaan” dan perpecahan di dalam Israel yang menyebabkan Operasi Banjir Al-Aqsa, termasuk kabinet sayap kanannya dan berbagai kebijakan.
Surat tersebut menyinggung bagaimana para pemimpin Iran dan milisi Perlawanan Palestina dan Lebanon melihat Israel yang tidak stabil dan memanfaatkan kelemahan ini untuk melawan entitas pendudukan.
Israel Dipimpin Orang-orang Idiot
Haim Tomer, seorang perwira Mossad yang ikut menandatangani perjanjian tersebut, mengatakan kepada CNN kalau Israel kini dipimpin oleh “orang-orang idiot”.
Tomer juga merinci kalau “semua orang memahami bahwa Netanyahu tidak kompeten untuk memimpin Israel.”
Surat tersebut juga menyatakan kalau Netanyahu telah menolak tanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober, menuduhnya “menyalahkan orang lain dan menghasut orang-orang yang telah berjuang untuk menyelamatkan demokrasi Israel dari tindakan dan rencananya yang merusak.”
Para penandatangan memohon kepada Herzog dan Ketua Knesset untuk menggantikan Netanyahu, dan menekankan, “Bangsa Israel dan sejarah Yahudi tidak akan memaafkan Anda jika Anda tidak memenuhi tanggung jawab nasional sepenuhnya.”
Jumat lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel dan mendesaknya untuk mengakhiri perang sebelum pemilu November.
Telepon Biden ini dinilai mencerminkan meningkatnya kekhawatiran AS terhadap kelanjutan perang.
PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
![]() |
---|
PBB Sebut Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Israel Tegaskan Temuan Tersebut Fitnah |
![]() |
---|
Penyelidik PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza: Zionis Sudah Hancurkan Warga Palestina |
![]() |
---|
142 Negara Mendukung Penuh Resolusi Palestina Merdeka, Hanya 10 Negara yang Menolak Termasuk AS |
![]() |
---|
Sosok Panglima Perang Baru Hamas, 'Si Bayangan' Jadi Komandan Baru Brigade Al Qassam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.