Konflik Palestina vs Israel
36 Rudal AS dan Inggris Gempur Yaman, Houthi Siapkan Pembalasan: Operasi Militer Berlanjut
Pejabat politik senior dan juru bicara Houthi, Mohammed al-Bukhaiti mengatakan Houthi bersiap menghadapi 'eskalasi dengan eskalasi'.
SERAMBINEWS.COM -- Militan Houthi Yaman mengatakan segera membalas serangan yang sepadan atas apa yang dilakukan oleh AS dan Inggris.
Pejabat politik senior dan juru bicara Houthi, Mohammed al-Bukhaiti mengatakan Houthi bersiap menghadapi 'eskalasi dengan eskalasi'.
“Operasi militer kami melawan entitas Zionis akan terus berlanjut sampai agresi terhadap Gaza berhenti, tidak peduli berapa pun pengorbanan yang harus kami lakukan,” tulisnya di X.
Pernyataan itu dilakukan beberapa saat setelah dua negara Barat tersebut melakukan penembakan di belasan lokasi di Yaman Sabtu (3/2/2024).
AS dan Inggris telah melakukan serangkaian serangan gabungan yang diluncurkan dari udara dan laut terhadap setidaknya 36 sasaran di 13 lokasi di Yaman
Operasi gabungan tersebut dilakukan dengan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal Angkatan Laut AS, dan pesawat pembom tempur F/A-18 yang diluncurkan dari kapal induk USS Eisenhower.
Komando Pusat AS mengatakan serangan itu menargetkan “beberapa fasilitas penyimpanan bawah tanah, komando dan kendali, sistem rudal, lokasi penyimpanan dan operasi UAV, radar, dan helikopter.”
“Serangan ini dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan Houthi yang digunakan untuk melanjutkan serangan mereka yang ceroboh dan melanggar hukum terhadap kapal-kapal AS dan Inggris serta pelayaran komersial internasional,” kata CENTCOM.
AS menyerang enam lokasi di Yaman, menyatakan bahwa lokasi tersebut berisi rudal jelajah Houthi yang akan diluncurkan ke kapal-kapal di Laut Merah, Komando Pusat AS melaporkan di X (sebelumnya Twitter).
Pemberontak Houthi di Yaman telah menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada Oktober tahun lalu.
Awalnya hanya menargetkan kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel, Houthi kemudian mulai menyerang kapal-kapal milik AS dan Inggris, setelah koalisi melancarkan serangan terhadap Yaman.
Serangan terbaru pada hari Sabtu terjadi setelah serangkaian serangan udara di Irak dan Suriah pada hari Jumat ini.
Washington mengklaim pihaknya menargetkan anggota gerakan Perlawanan Islam dan milisi “yang didukung Iran” lainnya, sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di fasilitas militer di Yordania akhir pekan lalu.
Baca juga: Dibom AS-Inggris dari Udara, Houthi tak Ciut Lanjutkan Serangan di Laut Merah Demi Bela Palestina
AS dan Inggris Serang 36 Target di Yaman
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap 36 target di Yaman pada Sabtu (3/2/2024).
AS Akan Tolak dan Cabut Visa Presiden Palestina dan Pejabatnya, Dilarang Hadiri Sidang PBB |
![]() |
---|
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.